Menu

Sterling Berupaya Mendaki Di Tengah Apresiasi Dolar AS

A Muttaqiena

Pound terpacu oleh spekulasi kesepakatan dagang pasca-brexit dan stimulus fiskal tambahan dari pemerintah Inggris, meskipun aksi beli dolar AS masih marak.

Seputarforex - Dolar AS melanjutkan penguatannya terhadap mayoritas mata uang mayor dalam perdagangan hari ini (24/September), berkat sentimen risk-off yang masih melanda pasar global . Meski demikian, GBP/USD berhasil mencatat penguatan tipis sekitar 0.3 persen ke level tertinggi harian sementara 1.2781 pada pertengahan sesi Eropa. GBP juga unggul versus Euro yang tengah dibombardir lonjakan kasus COVID-19 . Pound terpacu oleh spekulasi kesepakatan dagang pasca-brexit dan rencana stimulus fiskal tambahan dari pemerintah Inggris.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Michael Gove, menteri paling senior dalam kabinet PM Boris Johnson, mengatakan kepada parlemen pada hari Rabu bahwa Uni Eropa telah merintis kemajuan dalam memberikan persetujuan ekspor makanan ke Irlandia Utara bagi Inggris. Kemajuan ini konon tercapai berkat kegigihan Johnson dalam negosiasi dagang Inggris-Uni Eropa.

Laporan berbeda dari The Times mengungkap dugaan bahwa pemerintah Inggris sebenarnya hanya menggunakan RUU Pasar Dalam Negeri untuk tawar-menawar dengan Uni Eropa saja. Seorang pejabat pemerintah senior mengatakan Inggris akan menghapus elemen-elemen yang kontroversial dan melanggar EU Withdrawal Agreement 2019 dari RUU tersebut, apabila sebuah kesepakatan dagang berhasil tercapai antara kedua pihak. Kabar ini mengubah prospek kesepakatan dagang pasca-brexit menjadi kembali lebih condong pada "deal" daripada "no deal".

Pound semakin naik daun setelah Menteri Keuangan Rishi Sunak mengumumkan rencana peluncuran stimulus tambahan bagi perekonomian. Menjelang kedaluwarsanya skema tunjangan cuti, para analis telah menyampaikan himbauan agar pemerintah Inggris tak buru-buru mengakhiri stimulus demi melindungi pasar tenaga kerja. Langkah Sunak ini menjawab kebutuhan pasar.

Rumor menyebutkan paket stimulus bernilai multimiliar pound itu takkan memuat tunjangan cuti lagi, melainkan subsidi bagi pekerja paruh waktu, pemangkasan pajak, dan pinjaman lunak bagi perusahaan yang terdampak krisis. Beragam bantuan itu kemungkinan lebih hemat dan tepat sasaran daripada paket stimulus sebelumnya. Apabila terkonfirmasi, paket ini juga berpotensi mengikis prospek penerapan suku bunga negatif oleh bank sentral Inggris (BoE).


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE