Menu

Sterling Lanjutkan Sideways Pasca Rilis Data GDP Inggris

A Muttaqiena

GBP/USD terus beredar dalam kisaran 1.3600-an yang telah dihuni selama sepekan terakhir, sedangkan EUR/GBP flat pada kisaran 0.8480-an.

Seputarforex - Pound sterling relatif kalem menanggapi rilis data Gross Domestic Product (GDP) Inggris hari ini (13/Oktober) yang memuat interpretasi beragam. GBP/USD terus beredar dalam kisaran 1.3600-an yang telah dihuni selama sepekan terakhir, sedangkan EUR/GBP flat pada kisaran 0.8480-an. Hanya GBP/JPY yang melanjutkan reli bullish pada kisaran 154.60-an, sehubungan dengan selisih proyeksi suku bunga Inggris dan Jepang yang semakin besar.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

GDP Inggris bertumbuh +0.4 persen (Month-over-Month) pada bulan Agustus 2021, meleset dari ekspektasi konsensus yang sebesar +0.5 persen. Data pertumbuhan bulanan untuk periode Juli juga direvisi turun dari +0.1 persen menjadi -0.1 persen.

Pertumbuhan GDP tahunan tercatat 6.9 persen, alias lebih baik daripada ekspektasi konsensus yang sebesar 6.7 persen (Year-on-Year). Tapi GDP Inggris saat ini masih 0.8 persen lebih rendah dibandingkan tingkat pra-pandemi. Di saat yang sama, sejumlah risiko mengancam perekonomian ke depan.

"Perbaikan pada Agustus mungkin berhubungan dengan memudarnya pembatasan 'pingdemik' Juli ketika lebih dari 1 juta orang isoman dalam waktu hampir bersamaan," kata Paul Dales, Kepala Ekonom Inggris di Capital Economics, "(Tapi) meluasnya kelangkaan dan krisis bahan bakar belakangan ini mungkin membuat pertumbuhan nyaris stagnan setelah Agustus ."

Pelaku pasar tak bereaksi kuat terhadap data-data ini, karena para pejabat bank sentral Inggris (BoE) telah mengekskpresikan kesiapan untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat . Pasar kini bahkan sudah memperhitungkan potensi kenaikan suku bunga sebesar 10 basis poin pada November mendatang, meski ada pula spekulasi untuk Desember 2021 dan paruh pertama 2022.

"Komentar-komentar BoE baru-baru ini menandakan bahwa pertumbuhan (ekonomi) kemungkinan bukan faktor terbesar dalam keputusan komite untuk menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang -meskipun memang memberikan alasan untuk berhati-hati. Kami masih menduga pembuat kebijakan akan menunggu hingga 2022 untuk menaikkan (suku bunga), ketika informasi lebih lanjut tentang pertumbuhan upah sudah tersedia," papar James Smith dari ING Bank.

ING Bank memperkirakan pertumbuhan GDP Inggris tumbuh sekitar 1.4 persen (Quarter-over-Quarter) pada kuartal III/2021. Angka tersebut jauh lebih lemah dibandingkan ekspektasi pertumbuhan 2.1 persen yang tercantum dalam pernyataan BoE September lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE