Menu

Sterling Melemah Setelah Perlambatan Manufaktur Inggris

M Septian

Pound masih melemah hampir mendekati level tiga bulan terakhir terhadap Dolar AS hari Selasa (01/09) setelah data aktivitas manufaktur di Inggris bulan Agustus ternyata menjadi lebih lambat daripada perkiraan.

Pound masih melemah hampir mendekati level tiga bulan terakhir terhadap Dolar AS hari Selasa (01/09) setelah data aktivitas manufaktur di Inggris bulan Agustus ternyata menjadi lebih lambat daripada perkiraan, bertahan pada level terendah dalam lebih dari dua tahun, menurut data dari CIPS. GBP/USD sempat menyentuh level terendah 1.5310, turun dari sekitar 1.5359 sebelum ditutup pada 1.5341.

Indeks PMI Manufaktur Inggris bulan Agustus turun sedikit menjadi 51.5, tak mencapai target sebesar 52.0 dan lebih rendah dari 51.9 di bulan Juli lalu. Pembacaan di atas angka 50 mengindikasikan ekspansi industri, apabila lebih rendah berarti terjadi kontraksi. Dalam hal ini, terlihat sedikit peningkatan pada produksi manufaktur bulan Agustus disebabkan oleh peningkatan output dari perusahaan sebagai respon meningkatnya bisnis baru.

Sektor barang konsumen (consumer goods) masih menunjukkan performa yang terkuat, diimbangi oleh lesunya pertumbuhan output di produsen barang menengah dan penurunan berkelanjutan dalam industri barang modal. Pasar domestik masih menjadi pilar utama tumbuhnya permintaan baru, seiring tingkat bisnis ekspor baru menurun selama lima bulan berturut-turut. Perusahaan-perusahaan menghubungkan berkurangnya permintaan luar negeri pada nilai tukar Sterling, lemahnya performa penjualan di Uni Eropa, dan lambatnya perekonomian China.

Mengomentari laporan tersebut, ekonom senior Markit, Rob Dobson menyatakan, "Sektor tersebut sepertinya tidak akan membuat banyak kontribusi pada kenaikan pertumbuhan PDB seperti yang diharapkan untuk kuartal ketiga." Dobson juga menambahkan, "Volume permintaan ekspor juga masih mengecewakan. Mengingat China hanya menyumbang sebagian kecil dari ekspor Inggris, dampak langsung dari perlambatan di negara tersebut yang cenderung minim. Akan tetapi, masih teralu dini untuk mengatakan apa dampak tidak langsung mungkin jika ada pukulan yang berefek bagi pertumbuhan ekonomi global yang lebih luas."

Laporan tersebut menyoroti potensi resiko pada perekonomian Inggris setelah perdagangan netto (net trade) menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi terkuat di kuartal kedua ini. Sementara itu, Gubernur Bank of England (BoE), Mark Carney telah menyatakan bahwa ini adalah waktu untuk meningkatkan suku bunga, sekaligus juga memperingatkan resiko eksternal pada ekonomi Inggris.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE