Menu

Sterling Naik Dekati Level Tertinggi 4 Pekan Karena Faktor Ini

Pandawa

Mata uang Sterling menguat hingga mendekati level tertinggi empat pekan, didukung oleh kabar yang menyebut bahwa PM May akan mencari jalan untuk menunda batas akhir Brexit.

Mata uang Poundsterling menguat cukup signifikan pada perdagangan hari Selasa (26/Februari), didukung oleh kabar bahwa PM Theresa May berusaha mencari cara untuk menunda batas akhir Brexit. Di samping itu, langkah Trump memperpanjang batas akhir negosiasi dagang AS-China sedikit banyak ikut menyokong pergerakan Sterling dari awal pekan kemarin.

Penguatan Sterling tercermin dari pergerakan pair GBP/USD yang saat ini berada di kisaran 1.3144, level tertinggi sejak awal Februari. Pasangan mata uang tersebut menguat 0.36 persen dari level pembukaan harian, dan melanjutkan kenaikan dari hari sebelumnya.

 

Langkah PM May Legakan Investor

Bloomberg melaporkan bahwa PM May diproyeksi akan mengizinkan kabinetnya untuk membahas perpanjangan batas waktu Brexit. Perlu diketahui, batas akhir Brexit secara resmi awalnya ditetapkan pada tanggal 29 Maret. Namun dengan rencana kesepakatan yang belum juga tercapai, kemungkinan tanggal tersebut akan diundur menyusul langkah yang saat ini tengah ditempuh oleh PM May.

Kabar tersebut langsung memberi angin segar bagi investor yang selama ini khwatir jika Brexit akan terjadi tanpa kesepakatan (No Deal Brexit). Meskipun demikian, awan gelap masih menyelimuti prospek mata uang Sterling tahun ini.

"Berita tentang PM May yang sedang mempertimbangkan opsi untuk menunda Brexit setelah kisruh di Parlemen beberapa waktu lalu, merupakan berita yang mengembirakan dan kejutan besar," kata Nick Twidale, analis di Rakuten Securities Australia.

Twidale menambahkan, “Namun detail atas rencana penundaan Brexit oleh PM May tersebut masih sedikit. Pelaku pasar tentu masih akan mencari kejelasan lebih lanjut, dan jika detail-nya semakin jelas, maka dapat mendorong Sterling bergerak menguat lebih jauh."

Selain karena belum adanya kejelasan lebih lanjut, penundaan Brexit seperti yang dikehendaki PM May belum tentu mendukung Sterling dalam jangka panjang, mengingat sang Perdana Menteri kemungkinan akan mendapat pertentangan dari orang-orang di sekitar May yang pro Brexit. Perlawanan ini bahkan bisa kembali memicu mosi tidak percaya kepada pemerintah yang berujung pada pemilu dini Inggris.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE