Menu

Sterling Terdongkrak Data Pengangguran Inggris, Outlook Masih Rapuh

A Muttaqiena

Meski nilai tukar pound menguat, prospek mata uang ini tetap suram lantaran adanya sejumlah masalah yang sudah bercokol sejak beberapa waktu lalu.

Seputarforex - Poundsterling menanjak lebih dari 0.3 persen ke kisaran 1.2890-an versus USD pada paruh pertama sesi Eropa hari ini (15/September). Pound juga unggul terhadap euro dan yen jepang, berkat dorongan kabar perkembangan riset vaksin AstraZeneca-Oxford University dan data pengangguran Inggris yang lebih baik dari ekspektasi. Akan tetapi, prospek mata uang ini tetap suram lantaran adanya sejumlah masalah yang sudah bercokol sejak beberapa waktu lalu.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

UK Office for National Statistics (ONS) melaporkan jumlah pengangguran di Inggris hanya bertambah 12,000 dalam periode tiga bulan yang berakhir pada Juli lalu. Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding estimasi pasar yang sebesar 125,000, sehingga tingkat pengangguran tetap berada pada level 4.1 persen.

Jumlah klaim tunjangan pengangguran untuk bulan Agustus juga hanya meningkat 73,700 saja, bukannya 100,000 sebagaimana diperkirakan sebelumnya. Namun, sejumlah analis masih mempertahankan penilaian mereka bulan lalu bahwa ini merupakan periode awal dari krisis pengangguran massal yang akan terjadi setelah bantuan fiskal pemerintah berakhir.

"Kita masih berada pada awal dari sesuatu yang agaknya akan menjadi periode PHK brutal," kata Samuel Tombs, Kepala Ekonom UK di Pantheon Macroeconomics.

Tony Wilson, Direktur Institute for Employment Studies, menyampaikan pendapat senada, "Di satu sisi, Juli mencatat setidaknya 2 juta orang kembali bekerja setelah cuti, dan lowongan bertambah dengan perlahan. Tapi pada saat yang sama, PHK telah meningkat sebesar nyaris 50 persen dalam tiga bulan, mencapai rekor tertingginya sejak 2012. Jumlah orang muda yang bekerja telah jatuh ke rekor paling rendah sejak 2009. Digabungkan, data-data ini menunjukkan bahwa berakhirnya lockdown menandai permulaan dari apa yang bisa jadi merupakan shock pasar tenaga kerja berkepanjangan."

Wilson menilai Inggris membutuhkan lebih banyak kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja pada musim panas ini, demi menghindari kenaikan tingkat pengangguran yang lebih pesat selama tahun depan dan setelahnya. Namun, belum ada kabar mengenai proposal semacam itu dari pemerintah Inggris.

Sementara itu, kontroversi terkait RUU Pasar Dalam Negeri belum juga mereda. RUU ini bahkan berhasil lolos dalam pembahasan pertamanya di parlemen Inggris dengan perolehan suara 340 banding 263. Poundsterling memangkas relinya kemarin gegara kabar ini.

Di sisi lain, Uni Eropa dirumorkan akan menunda pemberian perpanjangan izin lembaga-lembaga keuangan di City of London untuk memproses kliring transaksi euro bagi klien-klien asal UE. Apabila rumor ini valid, ada potensi mengguncang Inggris dan dunia internasional. Industri jasa keuangan berkontribusi besar bagi GDP Inggris, sedangkan London mengelola lebih dari 40% volume transaksi perdagangan forex dunia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE