Menu

Sterling Terkonsolidasi Oleh Data Ekonomi Inggris yang Beragam

A Muttaqiena

GBP/USD sempat selip menyusul rilis data penjualan ritel Inggris yang mengecewakan, tetapi kemudian terkerek oleh cemerlangnya data Purchasing Managers' Index (PMI).

Seputarforex - Pound sterling berkonsolidasi dalam rentang yang telah terbentuk sejak rilis data inflasi Inggris beberapa hari lalu . GBP/USD sempat selip menyusul rilis data penjualan ritel yang mengecewakan, tetapi kemudian terkerek oleh data Purchasing Managers' Index (PMI) preliminer. Saat berita ditulis, GBP/USD mengambang pada kisaran 1.3800-an.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Laporan penjualan ritel Inggris secara tak terduga mencatat pertumbuhan -1.3 persen (Year-on-Year) pada bulan September 2021. Angka tersebut jauh lebih rendah daripada ekspektasi konsensus yang dipatok pada -0.4 persen. Data penjualan ritel untuk bulan Agustus juga direvisi turun dari +1.9 persen menjadi -0.2 persen. Penurunan drastis sektor ritel merupakan imbas dari kenaikan harga energi dan kelangkaan BBM di seantero negeri.

"Bahkan saat kita memasuki kuartal yang biasanya ramai -biasanya pengecer mengalami periode tersibuk menjelang Natal– sejumlah tantangan mengancam untuk melemahkan keyakinan. Salah satunya adalah harga gas tinggi saat ini yang menciptakan tantangan di dua sisi dengan meningkatkan biaya operasional (perusahaan) dan mengurangi daya beli konsumen," kata Aled Patchett dari Lloyds Bank.

Data penjualan ritel itu sempat mengguncang pound sterling, karena bank sentral Inggris (BoE) mungkin enggan mengeksekusi rencana kenaikan suku bunganya di tengah perlambatan ekonomi. Padahal, pelaku pasar telah sepenuhnya memperhitungkan kenaikan suku bunga BoE minimal sebesar 15 basis poin pada bulan November mendatang. Untungnya, laporan PMI dari Markit/CIPS menyelamatkan situasi.

Hasil survei preliminer untuk Oktober 2021 menunjukkan skor PMI Manufaktur sebesar 57.7, lebih tinggi dari ekspektasi konsensus yang sebesar 55.8, maupun pencapaian bulan lalu yang sebesar 57.1. Skor PMI Jasa juga mencapai level 58, jauh di atas ekspektasi konsensus yang sebesar 54.5, dan pencapaian bulan lalu yang sebesar 54.9. PMI Komposit menanjak dari 54.9 ke 56.8, lebih unggul daripada ekspektasi konsensus yang sebesar 54.0.

Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis IHS Markit, mengatakan bahwa data ekonomi Inggris kali ini berada di atas skor pra-pandemi. Rata-rata hasil survei PMI berada pada 54.0, menandakan pertumbuhan GDP Inggris sekitar 0.7 persen (Quarter-on-Quarter).


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE