Menu

Stok Minyak AS Jeblok, Brent Dan WTI Tak Responsif

Pandawa

Harga minyak bergerak datar di tengah kekhawatiran pasar terhadap pandemi. Penurunan stok minyak AS tak banyak memicu reaksi pasar.

Seputarforex - Harga minyak mentah minim pergerakan di sesi perdagangan hari Kamis (28/Januari) meski masih bertahan di level tinggi. Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak Brent berada di kisaran $55.55 per barel, sementara harga minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan di kisaran $52.69 per barel. Keduanya dibuka sedikit lebih rendah dari harga Close hari sebelumnya, tapi sudah menguat tipis dari harga Open harian.

Reli harga minyak tersendat lantaran munculnya kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus Corona. Tingginya kasus infeksi meningkatkan potensi lockdown, sehingga hal ini meredupkan prospek permintaan minyak pada paruh pertama 2021. China yang merupakan konsumen energi terbesar pun masih berjuang menekan penyebaran virus Corona yang meningkat cukup signifikan baru-baru ini.

 

Prospek Harga Minyak Masih Menjanjikan

Di tengah ketidakpastian akibat pandemi, harga minyak masih bertahan di level tinggi karena persediaan minyak mentah AS dilaporkan merosot hingga 9.9 juta barel. Anjloknya pasokan minyak AS cukup mengejutkan pasar karena jauh lebih rendah dari ekspektasi penurunan sebanyak 430,000 barel saja.

"Pasar minyak didukung oleh penurunan tajam pasokan minyak mentah AS karena industri penyulingan terus mengubah surplus minyak mentah menjadi minyak hasil penyulingan," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Dalam jangka menengah, harga minyak juga akan diuntungkan oleh produksi minyak AS yang lebih rendah di bawah pemerintahan Biden, mengingat Presiden AS tersebut lebih berorientasi kepada energi non-fosil (green energy).

"Kami akan terus mengamati angka-angka produksi untuk melihat apakah produsen minyak AS dapat mengatasi pengetatan kondisi sebagai imbas dari peraturan Biden yang memotong subsidi bahan bakar fosil," kata Phil Flynn, analis senior Price Futures Group di Chicago.

Terlepas dari potensi penurunan stok minyak AS lebih lanjut, sentimen bullish terhadap harga minyak juga ditopang oleh rencana pemangkasan output harian Arab Saudi yang mulai diberlakukan pada awal Februari.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE