Menu

Suku Bunga Negatif ECB Tidak Menyelesaikan Masalah

SFN

Kebijakan ECB tersebut menuai pro dan kontra dari para pengamat ekonomi. Terlebih lagi, mengingat kesenjangan ekonomi antar negara-negara zona Euro sangat besar. Salah satu aspek terburuk dari kebijakan suku bunga negatif adalah, sangat jelas bahwa krisis utang di Zona Euro belum terselesaikan.

Selain kebijakan suku bunga, Presiden ECB, Mario Draghi juga mengumumkan pengukuran-pengukuran lainnya. Pinjaman jangka panjang akan berada pada tingkat yang murah hingga tahun 2018. Pinjaman-pinjaman tersebut akan ditutup pada persentase 7% dari jumlah pinjaman yang dipinjamkan oleh bank-bank secara individual ke perusahaan-perusahaan. Singkatnya, semakin banyak uang yang dipinjamkan bank-bank ke perusahaan-perusahaan, makin murah bunga pinjaman dari ECB.


Hal itu juga merupakan langkah awal yang mengarah pada pembelian paket pinjaman yang dibuat untuk usaha-usaha kecil menengah dalam bentuk obligasi. Hal ini dipandang sebagai sebuah kemajuan, karena menyediakan kredit bagi perusahaan-perusahaan melalui pasar finansial.

Draghi mengatakan bahwa para pembuat kebijakan, dalam pemungutan suara secara anonim, setuju untuk mempertimbangkan kemungkinan kebijakan di luar kebijakan konvensional. Tujuannya, adalah untuk menggenjot inflasi Zona Euro yang selama ini masih rendah. Draghi pun tak membantah untuk melakukan kebijakan pelonggaran kuantitatif ala The Fed. Namun, ia menegaskan bahwa langkah tersebut akan diambil jika memang diperlukan.

Suku Bunga Negatif ECB Merugikan Jerman

Kebijakan ECB tersebut menuai pro dan kontra dari para pengamat ekonomi. Terlebih lagi, mengingat kesenjangan ekonomi antar negara-negara zona Euro sangat besar. Salah satu aspek terburuk dari kebijakan suku bunga negatif adalah, sangat jelas bahwa krisis utang di Zona Euro belum terselesaikan.

Kedua, manifestasi suku bunga negatif ECB juga akan dijalankan oleh Jerman, negara ekonomi sekaligus kreditor terbesar di Zona Euro. Yang mana, hal itu tidak akan sesuai dengan kondisi perekonomian Jerman yang sudah tumbuh tinggi dibandingkan wilayah-wilayah di Zona Euro lainnya. Dengan suku bunga acuan yang sangat rendah, para penabung di bank-bank Jerman, baik individu maupun perusahaan-perusahaan, akan mendapatkan return yang lebih rendah. Return yang rendah akan berimbas pada turunnya yield obligasi. Akhirnya, minat investor pun turun akan turun dan menyusutkan investasi di wilayah tersebut.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE