Menu

Suku Bunga The Fed Masih Jadi Momok, Harga Emas Jatuh

Nadia Sabila

Emas kembali ditekan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang menguatkan Dolar. Analis pun menargetkan level 1600 sebagai target penurunan.

Seputarforex - Pada sesi perdagangan Rabu (19/Oktober) malam, harga emas jatuh 1.31% di $1629.62 yang merupakan level terendah tiga pekan. Komentar-komentar hawkish para pejabat The Fed terus mendongkrak Dolar dan yield obligasi AS sehingga membuat daya tarik emas melemah.

Di pasar spot, emas turun 1.4% ke $1629.33 per ounce setelah menyentuh level terendah 28 September. Tak jauh berbeda, harga emas futures di Comex New York juga merosot 1.3% di $1634.00.

 

Akhir Fed Rate Hike Belum Tampak, Emas Suram

Sejumlah pejabat The Fed masih menggaungkan komitmen bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga secara agresif guna menjinakkan inflasi. Dalam rapat FOMC di bulan November mendatang, The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin.

Neel Kashkari bahkan mengatakan bahwa The Fed perlu menaikkan suku bunga hingga di atas 4.75%. "Saya sudah pernah mengatakan di hadapan publik bahwa kita bisa saja sampai ke pertengahan 4% di awal tahun depan... Namun, jika kita tidak melihat progres yang berarti pada inflasi atau inflasi inti, saya tidak merasa perlu menyarankan untuk berhenti di 4.5% atau 4.75% atau semacamnya. Kita perlu melihat perbaikan aktual dalam inflasi atau inflasi inti dan inflasi jasa. Sekarang belum terlihat," ujar Presiden The Fed Minneapolis tersebut.

Menanggapi hal tersebut, para investor makin tak tertarik untuk membeli emas. Dolar AS pun bersinar dan menguat 0.7%, sementara yield obligasi AS memuncaki level tertinggi sejak 2008. Harga emas merosot dan belum menemukan pijakan untuk kembali menguat. Para analis menyasar level $1600 sebagai target bears emas berikutnya.

"Para pelaku pasar mungkin ingin mengetahui lebih jelas, akhir dari kenaikan suku bunga The Fed, sebelum mengembalikan kepercayaan kembali pada emas," tutur ahli strategi IG, Yeap Jun Rong.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE