Menu

Surplus Current Account Australia Tak Mampu Bangkitkan AUD/USD

Pandawa

Rilis impresif neraca transaksi berjalan (Current Account) selama kuartal kedua gagal mendukung AUD/USD, karena ekonomi Australia secara luas tetap melambat.

Pada hari Selasa (03/September), Departemen Statistik Australia merilis data neraca transaksi berjalan (Current Account) yang mengalami surplus sebesar 5.9 miliar Dolar pada kuartal kedua. Pencapaian ini jauh melampaui hasil kuartal sebelumnya yang defisit -1.1 miliar Dolar, dan lebih tinggi dari ekspektasi ekonom yang memprediksi Current Account akan surplus sebesar 1.5 miliar Dolar saja.

Pencapaian neraca transaksi berjalan selama kuartal kedua ini menorehkan kondisi surplus untuk pertama kalinya sejak Juni 1975, dan menjadi yang terbesar secara historis. Lonjakan Current Account Australia dipicu oleh kenaikan harga komoditas ekspor andalan seperti Bijih Besi dan Batubara sepanjang periode April-Juni.

 

Ekonomi Lesu, Retail Sales Catat Penurunan

Meski neraca transaksi berjalan Australia menorehkan rekor impresif, kondisi ekonomi secara luas tetap mendingin. Hal ini tercermin dari rilis penjualan ritel bulan Juli yang tercatat turun -0.1 persen, lebih buruk dari ekspektasi ekonom untuk kenaikan 0.2 persen. Sebagai perbandingan, penjualan ritel Australia bulan Juni masih mencatat kenaikan 0.4 persen.

Kemerosotan penjualan ritel Australia di bulan Juli sebagaian besar disebabkan oleh penurunan dalam penjualan pakaian, alas kaki, aksesoris pribadi, dan Department Store. Konsumen Australia memang sedang menghemat pengeluaran di tengah pertumbuhan upah yang buruk.

Konsumsi rumah tangga yang belum mampu beranjak dari zona negatif telah menjadi sumber kekhawatiran Bank Sentral Australia (RBA). Pasalnya, belanja rumah tangga menyumbang lebih dari setengah GDP Australia.

 

AUD/USD Kian Merosot

Pada pukul 10:30 WIB, pair AUD/USD berada di level 0.6688, melemah 0.35 persen dari harga Open harian dan semakin mendekati 0.6677 yang merupakan level terendah sejak 2009. AUD berpotensi kembali tertekan terhadap Dolar AS apabila rilis GDP Australia kuartal kedua pada hari Rabu besok berada di bawah ekspektasi.

Saat ini, fokus pelaku pasar tertuju pada pengumuman suku bunga RBA pada pukul 11:30 WIB siang ini. "Tentu saja sudah cukup banyak indikator ekonomi yang menunjukkan aktivitas ekonomi Australia semakin melambat, tetapi kebijakan moneter (RBA) tidak bisa diambil secara instan," kata kata Kerry Craig, analis pasar global di J.P. Morgan Asset Management.

Craig menambahkan, "Ada kemungkinan RBA pada pertemuan hari ini akan tetap sabar dan ingin melihat lebih jauh apakah pemotongan suku bunga sebanyak 50 basis poin tahun ini berdampak positif bagi perekonomian, sebelum mengambil tindakan lebih lanjut."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE