Menu

Tekanan Soft-Brexit Menyeruak, PM May Bertemu Pemimpin DUP

Pandawa

PM Theresa May berusaha untuk mengadakan kesepakatan dengan partai Demokratik Union (DUP) Irlandia Utara ditengah tekanan terhadap May dari berbagai pihak untuk melakukan pendekatan Soft Brexit.

Setelah kekalahan Partai Konservatif pada pemilu Parlemen Inggris pekan lalu, PM Theresa May berusaha untuk mengadakan kesepakatan dengan partai Demokratik Union (DUP) Irlandia Utara ditengah tekanan terhadap May dari berbagai pihak untuk melakukan pendekatan Soft Brexit jelang Brexit Talk dengan Uni Eropa dalam beberapa hari kedepan.

Theresa May telah bertaruh besar pada Pemilu Inggris, awalnya May sangat percaya diri bahwa partai Konservatif akan kembali menguasai Parlemen sehingga mendesak diadakannya pemilu dini. Namun sayangnya hasil pemilu Inggris pekan lalu tidak sesuai dengan harapan May yang harus kehilangan kontrol atas Parlemen – mendesak dirinya melakukan Soft Brexit—dengan Uni Eropa.

Posisi Theresa May pun cukup terdesak dimana dirinya memerlukan dukungan dari DUP dengan raihan 10 kursi yang mampu menutupi celah konservatif setelah gagal mendapatkan kursi mayoritas di Parlemen. Leader DUP, Arlene Foster terlihat mengunjungi kediaman resmi May di Downing Street hari Selasa (13/6) siang waktu setempat.

“Kesepakatan (konservatif dan DUP) akan selesai, dan pada dasarnya Theresa May akan menandatangi kesepakatan masa depan dengan DUP”, ucap Jon Tonge, Professor Politik di Universitas Liverpool.

 

Pasca Deal Dengan DUP, Theresa May Hadapi Masalah Baru

Koalisi antara partai Konservatif dan DUP diprediksi bakal mengembalikan kekuasaan May di Parlemen Inggris, namun sayangnya kesepakatan tersebut bukan tanpa resiko. Pasalnya ada potensi munculnya kegaduhan politik di Irlandia Utara – dikenal menolak Hard Brexit— sehingga kemungkinan besar May akan melunak terhadap opsi Soft Brexit, dimana sebelumnya May bersikeras menghendaki Hard Brexit.

Selain itu kesepakatan antara Konservatif dan DUP akan merenggangkan hubungan antara partai Demokratik Unions dengan kaum Nasionalis Katolik Irlandia yang menghendaki Irlandia Utara bersatu dengan Irlandia.

Dengan begitu ada potensi ketidakpastian politik yang akan kembali menekan pergerakan mata uang Sterling untuk jangka menengah. Pada pukul 20:44 WIB malam ini, Sterling menguat setelah anjlok selama dua hari sebelumnya. GBP/USD berada di level 1.2721 berusaha menjauhi level terendah harian 1.2641


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE