Menu

Telegram Cetak Rekor Pra-ICO Terbesar Sepanjang Masa

Yodik Prastya

Telegram telah mengumpulkan 850 juta USD dalam kegiatan pra-ICO, dan siap meningkatkan penjualan sampai 2 miliar USD. Angka tersebut merupakan yang terbesar sepanjang masa.

Dari arsip dokumen yang diserahkan pihak Telegram ke SEC, terungkap bahwa perusahaan tersebut telah mencetak rekor sebagai pra-ICO terbesar sepanjang sejarah. Perusahaan penyedia layanan pesan sosial tersebut telah mengumpulkan $850 juta dalam kegiatan pra-ICO, dengan penjualan utama yang dijadwalkan meluncur pada bulan Maret 2018.

Angka tersebut bahkan 3 kali lipat dari ICO Filecoin (ICO terlaris 2017) yang mengumpulkan dana sekitar $257 juta. Pre-ICO Telegram dengan token yang bernama Gram Token (TON) ini ditargetkan untuk investor Blockgain dan kapitalis ventura yang populer.

 

 

Laporan yang mulai beredar pada bulan Januari 2018 menyatakan bahwa Telegram telah menetapkan batasan sebesar $850 juta untuk tahap pra-ICO. Berdasarkan dokumen yang diserahkan pada SEC, terlihat bahwa perusahaan telah mencapai targetnya. ICO Telegram telah banyak diperbicangkan, terutama di media sosial Twitter sejak pengumumannya. Selain itu, banyak orang di komunitas kripto mengungkapkan minat pada rencana perusahaan tersebut.

Telegram merupakan salah satu platform pilihan untuk strategi pengelolaan dan periklanan di media sosial, serta sudah memiliki modal target kegiatan ICO-nya. Perusahaan ini juga ingin meningkatkan penjualan Token lebih dari $1.15 miliar di bulan Maret. Jika berhasil, Telegram akan meng-upgrade total dana menjadi $2 miliar; angka yang belum pernah tercapai sebelumnya dalam sejarah ICO.

Bukti kepemilikan atau keikutsertaan Telegram di program pra-ICO adalah Token Gram, yang akan membantu memfasilitasi proyek perusahaan. Investor swasta yang telah memiliki ekuitas di program pra-ICO diberi Token Gram (TON) dengan harga diskon hingga 50%. Ada beberapa laporan bahwa beberapa investor sudah menurunkan alokasi Token mereka, lebih kecil dari dua kali harga pasar.

Rencana perusahaan Telegram sendiri adalah untuk membuat sistem pemrosesan pembayaran tanpa hambatan, penyimpanan file terdistribusi, Dapps, dan penjelajahan VPN. Menurut Bloomberg, CEO Telegram, Pavel Durov, ingin mengembangkan gateway pembayaran berbasis Blockchain yang kuat dan dapat bersaing dengan platform pembayaran utama seperti Visa dan Mastercard.

Sayangnya, perbincangan seputar ICO telah memancing para scammer untuk mulai beraksi. Mereka membuat situs web dan Wallet palsu, juga melakukan berbagai macam kegiatan terselubung untuk menipu para investor.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE