Menu

Tensi Perdagangan AS-China Kembali Meningkat, AUD/USD Tertekan

Pandawa

Presiden Donald Trump sekali lagi membahas kelanjutan rencana untuk menaikkan tarif impor barang barang dari China sebesar 200 miliar Dolar. Hal ini membuat AUD di bawah tekanan.

Dolar Australia masih berada dalam tekanan jual pada perdagangan hari Jumat (3/8), jelang rilis data Non Farm Payrolls AS nanti malam. Hal ini dikarenakan oleh meningkatnya kembali tensi perdagangan antara AS dan China, karena Presiden Donald Trump dikabarkan kembali membahas rencana untuk menaikkan tarif impor terhadap China.

 

Trump Lanjutkan Rencana Kenaikan Tarif Impor, AUD Meradang

Presiden Donald Trump berencana meningkatkan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen, untuk barang barang China sebesar $200 miliar. Hal itu menimbulkan gejolak, baik pada mata uang Dolar AS maupun Yuan, dan pasar memprediksi volatilitas akan berlanjut hingga beberapa pekan mendatang.

Meski anjlok cukup dalam pada perdagangan hari Kamis, sejatinya Dolar Australia masih bergerak "choppy" atau berada dalam fase konsolidasi sejak awal bulan Juli. Berdasarkan Time Frame Daily, AUD/USD bergerak naik turun di antara level 0.7484 hingga 0.7310, yang merupakan High Low awal Juli.

Pada pukul 8:05 WIB, Dolar Australia mencoba naik terbatas dan diperdagangkan pada kisaran 0.7362 terhadap Greenback. Para buyer tampaknya berusaha menjauhkan harga dari Low hari Kamis di 0.7355. Meski demikian, Aussie secara keseluruhan masih di bawah tekanan. AUD/CAD belum mampu lepas dari tekanan seller dan berada pada level 0.9588, sementara terhadap Yen, AUD berjuang naik ke level 82.27 setelah menyentuh 81.95 pada perdagangan hari Kamis.

 

Surplus Perdagangan Tidak Banyak Membantu AUD

Rilis data Trade Balance Australia pada hari Kamis kemarin menunjukkan terjadi surplus sebesar AUD1.87 miliar, jauh melampaui ekspektasi surplus AUD910 juta, dan rilis pada periode sebelumnya yang tercatat mengalami Surplus sebesar AUD730 juta (direvisi turun dari AUD830 juta). Surplus Perdagangan Australia itu terjadi dikarenakan nilai impor yang turun -1 persen.

Meski terangkum membaik, laporan neraca perdagangan Australia tidak mampu mendukung AUD yang saat ini lebih digerakkan oleh tensi perdagangan AS-China. Pasalnya, China adalah salah satu partner dagang utama Australia, sehingga dampak perang dagang AS-China kemungkinan besar akan sampai ke Australia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE