Menu

Terancam Sanksi, Iran Lirik Potensi Mata Uang Kripto

Yodik Prastya

Di tengah ancaman sanksi internasional karena program nuklirnya, Iran menemukan solusi pembayaran internasional pada mata uang kripto.

Setelah beberapa waktu terakhir Iran selalu masuk dalam kontroversi politik, secara mengejutkan negara tersebut kini mulai menyambut mata uang kripto. Terlepas dari blokir yang diberlakukan Bank Sentral Iran terhadap transaksi kripto pada akhir April lalu, pemerintah kini sedang mempertimbangkan peluang penggunaan mata uang kripto untuk 'mengakali' sanksi internasional yang kemungkinan diterapkan pada Iran, terutama setelah Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan multinasional tentang sanksi Iran.

 

 

 

Dalam sebuah pernyataan resmi yang diberikan oleh Bank Sentral Iran pada bulan Mei 2018, proses diskusi lanjutan dengan pihak berwenang untuk mengembangkan sarana penggunaan mata uang kripto dalam transaksi sehari-hari sedang diadakan. Lebih lanjut, Mohammad-Reza Pourebrahimi yang merupakan pimpinan bidang ekonomi di Parlemen Iran memandang penggunaan mata uang kripto sebagai pengganti yang layak untuk Dolar AS, utamanya dalam sistem pembayaran internasional antar bank (SWIFT).

Selama pertemuan dengan Ketua Komite Dewan Federasi untuk Kebijakan Ekonomi, Dmitry Mezentsev, Purebrahimi mengatakan, "Ini adalah salah satu cara yang tepat untuk memotong kebutuhan dan penggunaan Dolar, serta menggantikan sistem SWIFT. Kami mewajibkan Bank Sentral di Iran untuk mulai mengembangkan proposal tentang penggunaan mata uang kripto secara lebih luas."

Purebrahimi menambahkan bahwa Rusia juga sepakat dengan gagasan ini. Pada tanggal 5 Juli 2018, pertemuan antar bank mengenai kerjasama keuangan dan kelembagaan akan digelar di Teheran. Dmitry Mezentsev mengatakan bahwa Rusia berharap banyak dari konferensi tersebut. "Jika kami berhasil mengatur ide ini untuk bisa terus dikembangkan, maka kami akan menjadi negara pertama yang menggunakan mata uang kripto dalam transaksi perdagangan barang," klaim Purebrahimi.

 

Mata Uang Kripto Bisa Menjadi Andalan Di Iran

Seperti yang disebutkan sebelumnya, warga Iran semakin beralih ke mata uang kripto sebagai alat pembayaran tanpa batas, sekaligus ingin mematahkan pendapat bahwa kripto hanyalah sebuah kendaraan spekulatif belaka. Iran juga dilaporkan telah membeli mata uang kripto senilai $2.5 miliar untuk pengiriman uang, memacu pemerintah untuk mengembangkan mata uang digital yang didukung minyak.

Selain itu, Iran juga dapat mempertimbangkan mata uang kripto bisa sebagai penyimpan nilai yang relatif aman, karena nilai Rial (mata uang Iran) terhadap Dolar AS terus tergerus. Analis dari Weiss Cryptocurrency Ratings, Juan M. Villaverde menjelaskan bahwa, "Jutaan orang Iran panik. Mereka tidak hanya takut terhadap sanksi baru, tetapi juga keruntuhan ekonomi dan lumpuhnya sistem keuangan yang bisa terjadi secara serentak. Banyak dari mereka berebut mencari tempat perlindungan yang aman."


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE