Menu

Tertekan Dolar AS, Harga Emas Tergelincir Dari Level Tinggi

Utari

Emas melemah tertekan oleh rilis data ekonomi AS yang positif dan turunnya permintaan emas di pasar China jelang perayaan tahun baru Imlek pekan ini.

Seputarforex.com- Harga emas pada hari Rabu (25/01) di sesi Asia tergelincir dari level tertinggi dua bulan sejalan dengan rebound mata uang Dolar AS. Penurunan harga emas ini juga disebabkan oleh melemahnya permintaan emas di Tiongkok menjelang perayaan Tahun Baru China pada akhir pekan ini. Saat berita ini ditulis, pair XAU/USD diperdagangkan di level harga 1,207 Dolar AS. Harga emas batangan pecahan 1 gram bersertifikat di Logam Mulia milik PT Antam, Tbk menurun dari Rp 593,000 menjadi Rp 590,000.

 

Pada Comex New York Mercantile Exchange, harga emas berjangka untuk pengiriman bulan April melemah sebesar 0.32 persen ke kisaran level harga 1,206 Dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Maret anjlok 0.64 persen, diperdagangkan di level 17.08 Dolar AS per troy ons; dan harga tembaga futures untuk pengiriman bulan Maret mengalami penurunan menjadi di level 2.699 Dolar AS per pound.

Selama sesi perdagangan hari Selasa kemarin, harga emas anjlok hampir satu persen, dipicu oleh aksi profit-taking investor. Selain itu, pelemahan harga emas juga disebabkan oleh stabilnya Dolar AS karena rilis data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan. Rilis data PMI di sektor manufaktur yang dirilis oleh Markit Economics kemarin mengindikasikan kenaikan yaitu menjadi 55.1 dari sebelumnya hanya 54.3.


Pelaku Pasar Terus Berfokus Ke Kebijakan Trump

Sebelumnya, pernyataan Trump yang mengindikasikan kebijakan proteksionisme telah berhasil membuat investor beralih ke aset safe haven emas sehingga harga emas melonjak ke level tertinggi sejak bulan November. Menurut analis ICBC Standard Bank, Tom Kendall, pasar emas saat ini tengah mencari kejelasan dan detail dari rencana Donald Trump terkait anggaran belanja dan pemangkasan pajak AS. Hal ini penting untuk mengetahui indikasi arah kebijakan moneter the Fed karena logam mulia emas sangat sensitif dengan pergerakan tingkat suku bunga AS.

Sementara itu, permintaan emas pada Gold Exchange Shanghai menunjukkan penurunan setelah pada awal bulan Desember lalu, volume perdagangan emas pada bursa tersebut terpantau naik signifikan. Alex Thorndike, analis dari MKS PAMP Group mengatakan, volume perdagangan dan permintaan emas di Gold Exchange Shanghai diprediksi akan cenderung turun pada pekan ini karena adanya libur perayaan tahun baru China.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE