Menu

Tertekan Isu Stimulus, Dolar AS Jatuh Di Level Terendah 2.5 Tahun

Nadia Sabila

Dolar AS mengawali bulan Desember 2020 dengan pelemahan tajam gara-gara kemelut stimulus fiskal AS dan optimisme vaksin COVID-19.

Seputarforex - Dolar AS bergerak di level rendah dua setengah tahun setelah penurunan drastis di sesi perdagangan kemarin. Di hari Rabu (02/Desember) malam ini, Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di 91.15.

Para investor sedang mengamati kemungkinan tambahan stimulus fiskal Amerika Serikat. Kelompok bipartisan dari Senator dan House of Representatives AS mengusulkan dana bantuan dampak virus Corona sebesar $908 miliar pada hari Selasa kemarin. Namun, usulan itu ditentang keras oleh pimpinan senat Mitch McConnell, karena ia mengusulkan angka $1.4 triliun demi menghindari Government Shutdown di tengah pandemi.

Kendati demikian, harapan pasar tidak langsung pupus. Untuk pertama kalinya sejak Pilpres, Menkeu Steven Mncuhin dan Ketua House Nancy Pelosi kembali berunding. Sebagian pelaku pasar mengekspektasikan kesepakatan stimulus di masa-masa terakhir kepemimpinan Trump sebelum digantikan oleh Joe Biden. Namun, sebagian lainnya tak yakin.

"Pasar mata uang skeptis apakah proposal dapat disetujui di tengah kondisi yang tak menentu, terutama karena harapan mereka pernah dipupuskan oleh paket stimulus yang tak kunjung terwujud sebelum pemilu presiden AS," kata Masafumi Yamamoto dari Mizuho Securities.

Di sisi lain, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memperingatkan bahwa kondisi ekonomi AS saat ini masih rapuh. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam testimoni di hadapan Komite Perbankan Senat AS kemarin, sembari menambahkan bahwa Kongres harus segera memberikan lebih banyak stimulus fiskal.

 

Optimisme Vaksin Dorong Minat Risiko

Selain isu stimulus fiskal, optimisme terhadap vaksin masih mendukung pergerakan mata uang berprofil risiko tinggi terhadap Dolar AS. Euro salah satunya, terkerek oleh perkembangan Inggris sebagai negara pertama yang menyetujui izin penggunaan vaksin Pfizer untuk pemakaian luas. Distribusi vaksin COVID-19 di Inggris kemungkinan akan diluncurkan minggu depan.

EUR/USD pun menambah kenaikan 0.23 persen ke 1.2097, level tertinggi sejak April 2018. Menurut Jordan Rochester dari Nomura, Euro masih punya kemungkinan untuk mengungguli Dolar lagi karena dua alasan: posisi profit-taking spekulatif dan prospek suku bunga ECB minggu depan. Menurut Jordan, EUR/USD bisa mencapai $1.25-$1.30 tahun depan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE