Menu

Tertekan Penguatan Dolar, Emas Jatuh Di Bawah 1800

Nadia Sabila

Harga emas turun menanggapi penguatan Dolar AS yang dipicu oleh naiknya ekspektasi pengetatan kebijakan The Fed.

Seputarforex - Harga emas turun ke level terendah satu pekan akibat penguatan Dolar AS. Harga emas spot jatuh 1.1% ke $1778.91 per ounce, begitu pula dengan harga emas futures untuk pengiriman Desember yang jeblok 1.3.% ke $1778.60 per ounce. Saat berita ini ditulis pada Jumat (29/Oktober) malam, grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan kemerosotan 0.97% ke $1781.60.

Dolar AS menguat menyusul rilis Inflasi PCE inti AS yang tumbuh 0.2% di bulan September, sesuai dengan ekspektasi. Sementara itu, Consumer Spending AS bulan Agustus direvisi naik dari 0.8% menjadi 1%. Hasil positif data inflasi dan belanja konsumen tersebut memicu ekspektasi akan kebijakan moneter agresif The Fed untuk memerangi lonjakan inflasi. Akibatnya, yield obligasi 10-tahunan AS naik setinggi 1.6190%, Dolar melonjak hampir satu persen, dan harga emas tertekan.

"Para trader di pasar global telah secara agresif menaikkan outlook mereka terhadap pengetatan moneter, di tengah krisis energi, dan gangguan rantai pasokan yang menggenjot inflasi. Hal itu membuat pasar mengekspektasikan risiko exit (keluar dari kebijakan moneter longgar) yang lebih cepat," kata tim analis TD Securities.

Walaupun emas dianggap sebagai aset anti inflasi, tetapi pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung akan menaikkan yield obligasi pemerintah dan Dolar AS. Jika demikian, maka daya tarik emas sebagai aset tak berbunga terancam meredup.

"Tak ada sesuatu yang dapat menghentikan penurunan emas saat ini," kata Philip Streible, analis dari Blue Line Futures di Chicago. Para hedge fund pun menjadi seller yang aktif setiap kali emas menembus level kunci $1800 per ounce.

Selanjutnya, fokus pasar akan tertuju pada pengumuman kebijakan moneter The Fed bulan depan. Pandangan Ketua The Fed Jerome Powell yang masih meyakini bahwa kenaikan inflasi saat ini hanya bersifat sementara, mulai diragukan menyusul data inflasi AS terbaru hari ini.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE