Menu

Testimoni Yellen: Kenaikan Suku Bunga The Fed Bergantung Pada Data Ketenagakerjaan

SFN

Presiden The Fed, Janet Yellen, memberikan testimoninya di hadapan kongres AS untuk hari pertama Selasa (15/7) malam hari tadi. Dalam testimoninya kepada Senat Perbankan, Yellen menekankan bahwa sejak kuartal ini dimulai outlook ekonomi cenderung tidak pasti dan keputusan The Fed mengenai kenaikan suku bunga akan bergantung pada data-data ekonomi.

Presiden The Fed, Janet Yellen, memberikan testimoninya di hadapan kongres AS untuk hari pertama Selasa (15/7) malam hari tadi. Yellen tak begitu terkesan dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan ketenagakerjaan Amerika Serikat saat ini.


Menurut Yellen, sinyal-sinyal ekonomi saat ini sangat beragam. "Kita harus cermat dalam memastikan apakah perekonomian memang berada pada trayek yang solid sebelum memutuskan kenaikan suku bunga." tuturnya.

Dalam testimoninya kepada Komite Bidang Perbankan di Senat AS, Yellen menekankan bahwa sejak kuartal ini dimulai, outlook ekonomi cenderung tidak pasti dan keputusan The Fed mengenai kenaikan suku bunga akan bergantung pada data-data ekonomi.

Masalah Upah Dan Pasar Tenaga Kerja

"Apabila pasar tenaga kerja menunjukkan peningkatan yang lebih cepat daripada antisipasi Dewan FOMC The Fed dan memenuhi sasaran kami, maka target suku bunga bisa saja dinaikkan segera atau bahkan lebih cepat daripada perkiraan." ungkap Yellen dalam testimoninya terkait laporan kebijakan moneter setengah tahunan.

Kepada kongres di Washington, ia mengatakan bahwa stimulus moneter penting dalam upaya bank sentral memerangi lemahnya pasar tenaga kerja. Pimpinan wanita pertama bank sentral AS tersebut mengatakan bahwa rendahnya upah masih menjadi kekurangan yang signifikan dalam pasar tenaga kerja. Walaupun tingkat pengangguran telah menurun cukup drastis ke level rendah enam tahun, pertumbuhan upah masih kelewat rendah.

Secara umum, Yellen memandang bahwa perekonomian AS telah menunjukkan perkembangan yang positif. Data-data ekonomi berada pada level yang wajar, dan suku bunga dapat dinaikkan segera setelah masalah-masalah dalam pasar tenaga kerja teratasi. "Tetapi jika performa ekonomi mengecewakan, bukan tak mungkin suku bunga akan menjadi lebih akomodatif." tambahnya, mengindikasikan bahwa suku bunga akan dijaga pada level rendah selama pemulihan ekonomi AS belum benar-benar mapan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE