Menu

The Fed Naikkan Suku Bunga dan Proyeksinya, Dolar Terpana

A Muttaqiena

Upaya kenaikan dolar AS terkekang pada kisaran 103.80-an. Padahal, FOMC bersikap lebih hawkish tentang suku bunga The Fed.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) bergerak naik-turun dalam rentang sempit antara 103.45-104.15 seusai pengumuman hasil rapat FOMC dini hari tadi. Pada awal sesi Asia (15/Desember), upaya kenaikan Dixie masih terkekang pada kisaran 103.80-an. Padahal, FOMC bersikap lebih hawkish dengan menaikkan suku bunga The Fed saat ini sekaligus proyeksi kenaikan lanjutannya.

Grafik DXY Daily via TradingView

FOMC menaikkan suku bunga The Fed sebanyak 50 basis poin sampai rentang 4.25%-4.50%, sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Selain itu, FOMC menegaskan perlunya kenaikan suku bunga tambahan sampai tingkat 5.1 persen dalam tahun 2023 - naik dari 4.6% dalam proyeksi yang dirilis bulan September. Dalam proyeksi yang sama, tingkat pengangguran akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi nyaris macet.

Pelaku pasar sempat mengkhawatirkan data inflasi AS terbaru yang lebih lemah akan membuat para pejabat bank sentral AS mengambil sikap lebih dovish. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell malah mempertegas sikap hawkish-nya dalam konferensi pers seusai pengumuman FOMC.

Powell menyatakan masih terlalu dini untuk membicarakan topik pemangkasan suku bunga. Ia mengutarakan kembali bahwa fokus The Fed saat ini adalah mengatur kebijakan yang dapat mengembalikan laju inflasi ke target 2 persen.

"Ini adalah serangkaian komunikasi yang lebih hawkish daripada perkiraan pasar. Para pengambil kebijakan mengandaskan harapan untuk pelonggaran kondisi keuangan dengan mempertahankan bahasa sebelumya bahwa 'kenaikan (suku bunga) yang sedang berlangsung' akan dibutuhkan untuk menerapkan kebijaan pada landasan yang cukup restriktif," kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Corpay.

"Dengan menaikkan proyeksi suku bunga terminal sampai 5.1% dan menghindari kejatuhan (suku bunga) yang tajam dalam proyeksi jangka panjang, mereka menolak untuk mundur dari pesan '(suku bunga) lebih tinggi dalam waktu lebih lama' yang telah disampaikan selama berbulan-bulan," imbuh Schamotta, "Secara keseluruhan, ini menandakan kita akan membutuhkan bukti yang lebih konklusif dalam pelonggaran tekanan inflasi sebelum The Fed benar-benar mengubah arah kebijakan."

Pasar forex bereaksi terbatas atas serangkaian kabar terbaru ini, sedangkan bursa saham Wall Street langsung memerah. Sejumlah analis menilai reaksi awal pasar lebih condong pada prakiraan pertumbuhan yang lebih buruk daripada proyeksi suku bunga yang lebih tinggi. Minimal dua peserta rapat FOMC menurunkan proyeksi pertumbuhan AS tahun 2023 sebanyak 0.5 persen.

"Powell dan FOMC telah menaikkan suku bunga sesuai perkiraan sebanyak 50 basis poin, tetapi apa yang ditangkap oleh pasar adalah penurunan perkiraan GDP untuk 2023 dan inflasi yang lebih tinggi pada akhir 2023," kata Chris Beauchamp, kepala analis pasar IG.

Dolar AS mengakhiri perdagangan hari Rabu dengan penurunan, kendati mulai menggeliat lagi pada awal perdagangan hari Kamis. AUD/USD menurun 0.4% sampai level 0.6838, GBP/USD jatuh nyaris 0.3% sampai 1.2390-an, sementara EUR/USD selip 0.23% sampai 1.0658 saat berita ini ditulis. USD/JPY relatif flat pada kisaran 135.50-an, menandakan masih minimnya reaksi dari pasar obligasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE