Menu

The Fed Pangkas Suku Bunga, Dolar AS Justru Semakin Menguat

Pandawa

The Fed memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin menjadi 2.0 persen untuk mengamankan ekspansi ekonomi di tengah ancaman perlambatan ekonomi global dan dampak perang dagang.

Pada hari Kamis (19/September) dini hari, Federal Reserve memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin dari 2.25 persen menjadi 2.0 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Ini menjadi kali kedua bagi The Fed untuk memotong suku bunga dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

Secara umum, Ketua The Fed Jerome "Jay" Powell mengatakan bahwa kondisi perekonomian AS saat ini cukup baik, tercermin dari pasar tenaga kerja yang kokoh dan trend Inflasi yang kemungkinan akan tetap berada di kisaran target 2 persen hingga penghujung tahun 2019. Namun, The Fed tetap merasa perlu untuk memangkas suku bunga guna mempertahankan ekspansi ekonomi AS yang cukup terpengaruh oleh perang dagang.

"Para pembuat kebijakan The Fed (FOMC) tetap memutuskan untuk menurunkan suku bunga (di bulan September) untuk menyediakan proteksi terhadap risiko berkelanjutan yang mengancam ekonomi AS, termasuk pertumbuhan ekonomi global yang melemah dan dampak perang dagang," kata Powell.

 

Sikap Anggota FOMC "Terbelah"

Proyeksi baru usai pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada minggu ini, menunjukkan bahwa mayoritas anggota FOMC menginginkan suku bunga tetap di kisaran sekarang hingga akhir tahun 2019.

Namun, keputusan itu tidak disetujui oleh semua pembuat kebijakan The Fed. Terhitung ada 7 dari 17 anggota pembuat kebijakan yang setuju dengan satu lagi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di sisa tahun ini. Sementara itu, lima anggota lainnya justru menginginkan suku bunga kembali dinaikkan di penghujung tahun.

Sikap petinggi Bank Sentral AS yang terbelah juga tampak dari pandangan Presiden The Fed St. Louis James Bullard yang menginginkan pengurangan setengah poin, sementara Presiden Fed Boston Eric Rosengren dan Presiden Fed Kansas City Esther George tidak menginginkan penurunan suku bunga sama sekali.

 

Dolar AS Justru Menguat

Pasca pemotongan suku bunga The Fed menjadi 2.0 persen, Dolar AS justru tidak menunjukkan pelemahan sama sekali versus major currencies lain. Kondisi ini tercermin dari pergerakan Indeks Dolar AS yang pada saat berita ini ditulis berada di level 98.60,menguat cukup signifikan dari level Open harian.

"Langkah (The Fed) hari ini bisa dikatakan sebagai pelonggaran yang hawkish karena median forecast dari pembuat kebijakan menunjukkan tidak ada pemotongan suku bunga lagi tahun ini, meskipun ada beberapa anggota lainnya yang berbeda pendapat," kata Joe Manimbo, analis pasar senior Western Union Business Solutions.

Seperti yang sudah-sudah, pemotongan suku bunga The Fed tidak sesuai dengan ekspektasi Presiden Donald Trump. Kali ini, ia pun ikut berkomentar dan kembali mengeluarkan pernyataan bernada minor. "Seorang komunikator yang mengerikan, Jay Powell dan The Fed gagal lagi," cuit Trump dalam akun Twitter-nya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE