Menu

The Fed Pertahankan Suku Bunga, Powell Tak Terlalu Optimistis

Nadia Sabila

The Fed tak mengubah kebijakan meskipun pembukaan kembali aktivitas ekonomi mulai diwacanakan pemerintah AS. Dolar AS melemah pasca pengumuman FOMC.

Seputarforex.com - Melalui pengumuman hasil rapat FOMC yang dirilis pada Kamis (30/April) dini hari, Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunganya di level 0 persen - 0.25 persen. Bank sentral AS tersebut juga berikrar akan terus memperbaiki perekonomian yang sedang terdampak pandemi. Ketua The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya memperkirakan bahwa beban ekonomi masih begitu besar dan berisiko.

Dalam video konferensi pers pasca pengumuman, Pernyataan Powell terkesan tidak terlalu optimistis. Ia menyebut bahwa laju pemulihan ekonomi fase awal pasca pandemi mungkin akan terjadi dalam waktu dekat, mengingat sejumlah negara bagian AS telah mengizinkan layanan publik beroperasi kembali pasca lockdown. Namun, sekalipun ekonomi AS seluruhnya dapat memulai kembali aktivitas pada akhir Juni, Powell menilai masih ada risiko penyebaran virus gelombang kedua. Jika demikian, maka bukan tak mungkin pemerintah harus kembali lockdown, dan ekonomi AS terjebak dalam siklus yang sama dengan saat ini.

"Begitu aturan social distancing dilonggarkan, orang-orang akan keluar rumah, dan kembali berbelanja. Kita akan melihat tingkat pengangguran turun, akan melihat aktivitas ekonomi bangkit," kata Powell. "Hal ini akan menjadi sebuah peningkatan yang besa ... (tetapi) itu sepertinya belum akan membawa kita kembali ke level-level sebelum krisis (pandemi)."

Secara realistis, Powell mengatakan bahwa sulit untuk memprediksi seperti apa persisnya kondisi setelah ekonomi kembali dibuka. "Meskipun (kami) sudah mencoba untuk secara presisi (memprediksi) kapan hal itu akan terjadi dan seberapa besar jumlahnya, tetap saja sangat sulit untuk melakukannya," kata Powell.

Yang jelas, sebagai bank sentral AS, The Fed akan sepenuhnya memanfaatkan perangkat kebijakan yang dimiliki. The Fed akan mempertimbangkan risiko jangka menengah yang mungkin akan berjalan selama satu tahun atau lebih.

"Kami akan melakukan apapun yang kami bisa demi membantu masyarakat dan perusahaan AS mengatasi kondisi darurat kesehatan saat ini," tutur Powell. "Kami akan terus menggunakan perangkat-perangkat (kebijakan) untuk memastikan bahwa pemulihan, jika tiba saatnya, akan berada pada kondisi terkuatnya."

 

Dolar AS Turun Lagi

Menanggapi kebijakan The Fed dan statement Powell yang tak begitu menjanjikan, Dolar AS menambah penurunan. Setelah tertekan data GDP AS tadi malam, kini Indeks Dolar (DXY) turun 0.46 persen dan diperdagangkan di 99.50.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE