Menu

Tingginya Inflasi AS Dorong Kenaikan Harga Emas Jelang Imlek

A Muttaqiena

Rilis data AS menunjukkan laju inflasi meningkat jauh melampaui ekspektasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset anti inflasi bagi investor.

Seputarforex.com - Harga Emas naik nyaris 2 persen pada Rabu kemarin, dan melanjutkan kenaikannya pada awal perdagangan sesi Asia hari Kamis ini (15/Februari). Saat berita ditulis, Gold Futures telah meningkat 0.22% dari harga pembukaan ke 1356.6 per troy ounce, sementara Gold Spot XAU/USD naik 0.24% ke 1352.78. Rilis data ekonomi Amerika Serikat tadi malam menunjukkan bahwa laju inflasi meningkat jauh melampaui ekspektasi, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset anti inflasi bagi investor.

 

US Bureau of Labor Statistics melaporkan bahwa Inflasi di negeri Paman Sam mengalami kenaikan sebesar 0.5% pada bulan Januari, lebih tinggi dari ekspektasi 0.3% maupun pencapaian periode sebelumnya yang sebesar 0.2%. Kabar ini awalnya ditanggapi positif oleh investor karena dianggap akan mendorong bank sentral AS menaikkan suku bunga lebih cepat. Namun, setelah itu US Census Bureau mengumumkan bahwa Penjualan Ritel dalam periode yang sama justru mencatat -0.3%, padahal diekspektasikan naik 0.2%.

Kombinasi pembacaan kedua data membuat investor merasa ragu kalau bank sentral AS akan mampu menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Tanpa kenaikan suku bunga, maka investor perlu memperhitungkan ulang "beban inflasi" bagi nilai investasi masing-masing. Kekhawatiran akan dampak inflasi ini mendorong Bullion mencatat kenaikan harga harian terbesar sejak Mei 2017.

"Para investor mencari Emas sebagai upaya hedging terhadap inflasi, dan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi telah melesatkan minat pada emas," kata Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered Bank, sebagaimana dikutip oleh Reuters.

Agak berbeda dengan arah pergerakan di bursa berjangka internasional, harga Emas Antam di LM Jakarta Pulogadung turun tipis sebesar Rp2,000 ke Rp648,000 per gram hari ini, setelah sempat melonjak ke Rp650,000 kemarin. Namun demikian, harga buyback naik dari Rp573,000 ke Rp 579,000 per gram. Harga logam mulia di Asia agak mengendur sehubungan dengan dimulainya libur Imlek di China, Hong Kong, dan Singapura, yang mengakibatkan penurunan aktivitas jual-beli emas fisik.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE