Menu

Tingkat Pengangguran AS Meroket, Dolar AS Tergencet

A Muttaqiena

Nonfarm Payroll mengungguli ekspektasi pada Februari 2024. Akan tetapi, data pertumbuhan upah dan tingkat pengangguran AS sangat mengecewakan.

Seputarforex - Bursa saham Wall Street mencetak rekor tertinggi baru dalam perdagangan hari Jumat (8/Maret) berkat laporan tenaga kerja AS yang beragam. Namun, laporan yang sama mengakibatkan Indeks Dolar AS (DXY) terperosok sampai level terendah sejak pertengahan Januari pada 102.35. Greenback babak belur dalam semua major pairs.

Nonfarm Payroll tercatat naik 275k pada Februari 2024, atau jauh lebih tinggi dari estimasi konsensus yang sebesar 198k. Akan tetapi, rincian lainnya sangat mengecewakan.

US Bureau of Labor Statistics (BLS) merevisi data Nonfarm Payroll untuk periode Januari 2024 dari 353k menjadi 229k saja. Pertumbuhan Pendapatan Rata-rata Perjam tercatat melemah sampai 4.3% (y/y) pada Februari 2024, sementara data Januari-nya direvisi turun dari 4.5% (y/y) menjadi 4.4% (y/y). Lebih buruk lagi, Tingkat Pengangguran AS meroket dari 3.7% menjadi 3.9% pada periode Februari.

Pelaku pasar menganggap data-data ini sebagai konfirmasi tidak langsung untuk ekspektasi penurunan suku bunga The Fed mulai Juni. Hal ini juga selaras dengan testimoni Bos The Fed mengenai prospek pelonggaran moneter pada paruh pertama 2024.

"Hal yang dapat disimpulkan dalam jangka pendek adalah fokus pada tingkat pengangguran yang meningkat dari 3.7% menjadi 3.9%," kata Robert Pavlik, Manajer Portofolio Senior di Dakota Wealth, sebagaimana dikutip dari Reuters, "Meningkatnya tingkat pengangguran menyiratkan bahwa perekonomian sedang melambat, sehingga dalam pandangan pasar diharapkan akan memerlukan penurunan suku bunga lebih cepat."

USD/JPY sempat ambles nyaris 1% menyusul laporan ini. Di sisi lain, GBP/USD melambung sekitar 0.6% sampai level tertinggi sejak Juli 2023.

EUR/USD menyentuh level tertinggi sejak pertengahan Januari pada 1.0980-an, tetapi segera surut kembali ke kisaran 1.0960 saat berita ini ditulis. Bos ECB kemarin telah memberikan sinyal untuk penurunan suku bunga Eropa mulai Juni.

Perhatian pasar berikutnya akan beralih ke rilis data Inflasi AS pada pekan depan. Apabila data tersebut melemah lebih lanjut, pasar kemungkinan akan lebih berani dalam memasang posisi short atas USD.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE