Menu

Tingkat Pengangguran Australia Turun, AUD/USD Naik Tipis

Pandawa

Dolar Australia menguat terhadap Greenback setelah rilis data Tingkat Pengangguran bulan Juli yang lebih baik dibandingkan ekspektasi.

Kamis (16 Agustus) pagi ini, Departemen Stastistik Australia merilis data Tingkat Pengangguran bulan Juli yang turun lebih baik dari ekspektasi. Dolar Australia menguat terhadap Greenback setelah rilis data tersebut. Penguatan AUD/USD sedikit menghapus kemerosotan yang diderita Aussie (sebutan lain AUD) dalam sepekan terakhir.

Tingkat Pengangguran Australia dilaporkan turun 0.1 persen menjadi 5.3 persen, mengungguli ekspektasi yang memperkirakan jika Tingkat Pengangguran tidak akan berubah dari angka periode sebelumnya di 5.4 persen. Mengiringi rilis laporan tersebut, data perubahan tenaga kerja (Employment Change) tercatat mengalami penurunan -3.9k di bulan Juli.

Penguatan terbatas AUD/USD setelah rilis data Unemployment Rate didasari oleh positifnya tren Tingkat Pengangguran di Negeri Kangguru itu. Dalam basis tahunan, Tingkat Pengangguran di Australia turun 0.2 persen. Di samping itu, meski laporan Employment Change melemah, tapi tren tahunan data tersebut masih menunjukkan kenaikan 300,000 pekerjaan, atau naik 2.4 persen.

 

Penguatan AUD/USD Hanya Sementara?

Pada saat berita ini ditulis, pair AUD/USD diperdagangkan pada level 0.7251, naik tipis dan berupaya menjauhi level Low harian di 0.7214.

 

Selain terhadap Greenback, AUD juga terpantau menguat versus major currencies lain. AUD/JPY naik 0.68 persen dari level Low harian, AUD/CAD menguat 0.42 persen dan diperdagangkan pada level 0.9528, sementara AUD/CHF beranjak naik ke 0.7203.

Perlu diketahui, sebelum rilis Tingkat Pengangguran bulan Juli yang cukup apik, Dolar Australia telah merosot tajam terhadap Greenback dalam durasi waktu yang cukup lama. AUD bahkan mencatatkan penurunan selama 6 sesi berturut-turut dalam beberapa hari terakhir.

Beberapa ekonom memprediksi penguatan Dolar Australia pagi ini hanya bersifat sementara, sebagai reaksi pasar terhadap rilis data pekerjaan dan tingkat pengangguran. Secara jangka menengah, AUD masih tertekan akibat menurunnya harga komoditas dan tingkat inflasi yang berada di bawah target Bank Sentral. Selain itu, faktor eksternal seperti perekonomian China yang kini tengah berjuang menghadapi Perang Dagang dengan AS, juga ikut membebani Dolar Australia.

Penguatan Dolar AS adalah faktor utama yang menyebabkan performa AUD berada di bawah kinerja mata uang negara G10 lainnya.

"Dolar Australia mungkin akan sedikit bereaksi atas rilis data fundamental yang membaik. Namun tekanan terhadap AUD akan terus berlanjut karena harga komoditas terus menurun," kata Sean Callow, Ahli Strategi FX Senior Westpac.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE