Menu

Tingkat Pengangguran Inggris Berkurang, Sterling Masih Gamang

A Muttaqiena

GBP/USD cenderung berkonsolidasi lantaran masih tingginya aksi jual yang berhubungan dengan sentimen risk-off secara global.

Seputarforex - Pound sterling melemah sekitar 0.4 persen ke kisaran 1.3790-an terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini (17/Agustus), padahal rilis data tenaga kerja Inggris cukup menggembirakan. GBP/USD cenderung berkonsolidasi lantaran masih tingginya aksi jual yang berhubungan dengan sentimen risk-off secara global.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Office for National Statistics (ONS) melaporkan bahwa tingkat pengangguran Inggris menurun dari 4.8 persen menjadi 4.7 persen pada bulan Juni 2021, lebih baik daripada ekspektasi konsensus. Perbaikan ini terutama berkat kenaikan pekerjaan sebanyak 95k selama periode tiga bulan yang berakhir pada Juni, versus ekspektasi yang sebesar 75k dan data sebelumnya yang hanya 25k.

Indeks pendapatan rata-rata plus bonus (Average Earnings Index+Bonus) bahkan melonjak 8.8 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibanding ekspektasi pasar yang hanya 8.6 persen, sekaligus melampaui pertumbuhan 7.3 persen pada bulan Mei. Pertumbuhan pendapatan yang kuat berpotensi menyokong kenaikan inflasi dan prospek kenaikan suku bunga BoE.

Data-data tenaga kerja yang kinclong ini hanya mampu menopang konsolidasi pound sterling saat ini, mengingat sentimen risk-off masih cukup pekat. Pengumuman lockdown anyar di New Zealand dan China serta perpanjangan masa pembatasan sosial di berbagai negara lain, telah menggerogoti keyakinan pasar terhadap progres pemulihan ekonomi global.

Sebagai salah satu mata uang yang sensitif terhadap gejolak, pound sterling ikut tertekan. Namun, sejumlah analis tetap optimistis terhadap prospek sterling dalam jangka menengah.

"Meski data (mendatang) tetap sukar diperkirakan, kejutan data sebagian besar muncul positif sejak 'Hari Kebebasan' Inggris pada 19 Juli. Jika momentum data terus berlanjut, kita dapat menyaksikan kemajuan lebih lanjut mendukung GBP, terutama terhadap mata uang-mata uang pendana G10, seperti EUR dan CHF," kata Marek Raczko, seorang analis di Barclays.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE