Menu

Transaksi Bitcoin Di Pasar Gelap Ancam Pecahkan Rekor Baru

Yodik Prastya

Peningkatan harga baru-baru ini tidak hanya berimbas positif pada pasar Bitcoin, tapi juga berakibat negatif karena penggunaannya di pasar gelap jadi meningkat sangat pesat.

Bitcoin merupakan pelopor dari sekian banyak mata uang kripto yang menawarkan anonimitas tingkat tinggi. Karena itu, tak heran jika Bitcoin menjadi salah satu favorit untuk memuluskan transaksi di pasar gelap online (DarkNet). Menurut laporan dari Chainanalysis, penggunaan Bitcoin di DarkNet meningkat tajam di paruh pertama 2019, dengan lebih dari $515 juta nilai dalam Bitcoin ditransaksikan di sana. Hal ini meningkatkan potensi tercapainya rekor transaksi Bitcoin di DarkNet menjadi lebih dari $1 miliar pada tahun ini.

Jenis barang yang kerap ditransaksikan dengan Bitcoin sangat bermacam-macam, mulai dari obat-obatan hingga senjata terlarang. Sebelum meningkat pesat di tahun ini, transaksi Bitcoin di DarkNet sebenarnya sempat memuncak pada tahun 2017, dengan total nilai transaksi saat itu mencapai $872 juta. Namun angka itu sempat menyusut di tahun 2018, seiring dengan penurunan harga Bitcoin hingga lebih dari 70% pada saat itu.

 

Pemerintah Dunia Sudah Bertindak

Mulai tahun 2017, otoritas di berbagai negara sebenarnya telah menindak pasar gelap terbesar, AlphaBay dan Hansa, melalui operasi Bayonet Internasional. Pada Juni 2018, gembong narkoba di pasar gelap, Gal Vallerius juga ditangkap. Ia kemudian diidentifikasi sebagai administrator Dream Market, pasar gelap online terbesar setelah AlphaBay dan Hansa.

Pada bulan Maret tahun ini, Dream Market ditutup, disusul oleh dua pasar lain, Wall Street Market dan Chemical Revolution yang dibekukan pada Juni 2019. Baru-baru ini, beberapa negara yang termasuk dalam G20 telah memberikan mandat kepada FATF untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris di sekitar ruang lingkup kripto. FATF pun mulai memperkenalkan seperangkat kerangka aturan untuk bursa terkait KYC (Know Your Customer), dan sharing data antar bursa untuk memeriksa dari mana dana kripto berasal. Ini bertujuan untuk memerangi dan meminimalisir transaksi terlarang yang memanfaatkan anonimitas mata uang kripto.

 

DarkNet Masih Berkembang Luas

Terlepas dari semua tindakan pemerintah dunia saat ini, tampaknya aktivitas di pasar gelap online tidak melambat sedikitpun. Menurut Chainalysis, pasar DarkNet terbesar saat ini adalah Hydra, dengan narkoba yang menjadi kategori barang paling menonjol di pasar tersebut.

Survei yang dilakukan oleh Global Drug dua bulan lalu bahkan menunjukkan bahwa semakin banyak pengguna yang memanfaatkan DarkNet dan Bitcoin. Survei tersebut dilakukan terhadap 60,000 pengguna narkoba di 35 negara. Sebanyak 27.1% responden mengungkapkan telah menggunakan Bitcoin dan DarkNet untuk membeli narkoba sejak tahun 2018.

Selain itu, penggunaan Bitcoin di DarkNet telah meningkat tajam dari tahun ke tahun selama enam tahun terakhir. Yang lebih krusial lagi, transaksi Bitcoin di pasar gelap telah menyumbang hampir 1% dari seluruh aktivitas Bitcoin pada paruh pertama tahun ini. Jumlah tersebut tidak jauh dari seluruh transaksi Bitcoin di dunia nyata, yang mencapai sekitar 1.3%.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE