Menu

Trump Teken "Paket Stimulus Baru" Tanpa Kesepakatan Kongres

Pandawa

Presiden Trump meneken perintah eksekutif untuk memberikan bantuan terkait pandemi Corona. Namun, langkah ini disebut melanggar konstitusi dan menuai sorotan dari kubu Demokrat.

Seputarforex - Presiden Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk paket bantuan keuangan kepada warga AS berpenghasilan rendah yang terdampak pandemi COVID-19. Langkah tersebut diambil setelah pembicaraan di kongres menemui jalan buntu. Sebelumnya, kubu partai Demokrat dan partai Republik telah menempuh negosiasi alot mengenai paket bantuan untuk menanggulangi pandemi Corona yang telah menewaskan lebih dari 160,000 orang di seluruh AS.

Trump mengatakan bahwa perintah eksekutif yang ia tandatangani akan memberikan tambahan bantuan sebanyak USD400 per minggu, berbeda dari jumlah bantuan USD 600per minggu yang diberikan pada paket stimulus sebelumnya. Sekitar 25 persen dari jumlah stimulus terbaru akan dibebankan pada negara bagian.

"Ini adalah uang yang mereka (warga AS) butuhkan, ini adalah uang yang mereka inginkan. Ini akan menjadi semacam insentif bagi mereka untuk kembali bekerja," kata presiden dari partai Republik itu setelah meneken perintah eksekutif bantuan COVID-19.

Namun, keputusan Trump mengambil "jalan pintas" ini berisiko menghadapi konsekuensi hukum, karena konstitusi AS memberikan wewenang kepada kongres dalam mengatur pengeluaran negara. Kubu partai Demokrat pun memberikan kritikan tajam dan menganggap kebijakan Trump ilegal. Mereka menuding Trump melakukan kampanye terselubung demi menggaet suara pendukung menjelang pemilu pada bulan November mendatang.

"Donald Trump mencoba untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan kongres dalam mengupayakan perpanjangan bantuan USD600 USD jutaan pekerja yang menganggur, dengan mengeluarkan perintah eksekutif ilegal. Ini adalah tipuan klasik Trump dalam menyalahgunakan jabatan demi mendapatkan kembali popularitas yang merosot jelang pemilu," kata Senator Ron Wyden, anggota partai Demokrat terkemuka di Komite Keuangan Senat.

 

Dolar AS Kembali Tertekan

Keputusan Trump meneken perintah eksekutif kontroversial mendapat sorotan dari berbagai pihak, tidak terkecuali dari Ketua House of Representatives Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Keduanya mengatakan bahwa mereka terbuka untuk memulai kembali pembicaraan bantuan COVID-19. Kondisi ini sedikit menekan pergerakan Dolar AS terhadap mata uang mayor lain di awal pekan, terlihat dari Indeks DXY yang saat ini berada di kisaran 93.32, melemah 0.07 persen dari harga Open harian.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE