Menu

Unemployment Claims AS Meluber, Euro Kembali Rally

Kukuh Raharjo

Para pemohon tunjangan pengangguran kembali melenting tinggi di minggu ini. Rasa was-was kembali menyeruak membayangi nasib perekonomian AS. Di tengah sentimen negatif yang melanda AS, Euro makin memanfaatkan momentum ini untuk meroket.

Para pemohon tunjangan pengangguran kembali melenting tinggi di minggu ini. Rasa was-was kembali menyeruak membayangi nasib perekonomian AS. Di tengah sentimen negatif yang melanda AS, Euro makin memanfaatkan momentum ini untuk meroket.

Sinyal Kuning

Para pengangguran di AS akhirnya mulai merasakan efek melambatnya roda perekonomian dalam negeri. Berbondong-bondong para pengangguran kembali memenuhi lembaga ketenagakerjaan untuk meminta tunjangan. Terpantau jumlahnya membengkak cukup signifikan dengan melebihi jumlah periode sebelumnya yaitu menggantung pada level 257 ribuan pemohon. Padahal prestasi minggu lalu sungguh luar biasa yaitu sempat bertengger di angka 248 ribuan. Rekor itu menjadi yang terendah selama empat puluh tahun.

Melihat angka-angka di atas, nampaknya selaras dengan nasib pertumbuhan ekonomi AS yang muncul bersamaan dengan data ketenagakerjaan tersebut. Proyeksi hasil pertumbuhan yang diharapkan ada sedikit peningkatan ternyata juga meleset. Mungkinkah ini juga menjadi bagian efek negatif perlambatan ekonomi global mulai merangsek ke dalam negeri? Sampai-sampai negara adidaya sekokoh AS harus terkoreksi pertumbuhannya?

Performa sektor tenaga kerja yang oleh banyak pihak termasuk The Fed begitu diagungkan prestasinya agaknya memang patut dipertanyakan. Mengapa demikian? Mungkin memang betul posisi jumlah pengangguran semakin menurun secara tren tahunan namun jika dikaitkan dengan sinyal-sinyal lain maka sektor tenaga kerja tampak hanya menarik di permukaan saja.

Sinyal ekspektasi rumah tangga-rumah tangga di AS terhadap nasib perekonomian dan tingkat upah yang didapatkan oleh para pekerja, yang sudah muncul sebelumnya, justru menunjukkan adanya ketidakjelasan kondisi perekonomian.

Tidak dapat dipungkiri berputarnya roda perekonomian juga sangat bergantung dari tingkat belanja rumah tangga-rumah tangga tersebut. Pengangguran semakin sedikit namun tidak banyak pula yang dibelanjakan oleh kaum pekerja tersebut. Bagaimana mungkin? Hal itu dikarena tingkat upah belum berakselerasi secepat berkurangnya pengangguran. Nah..bukankah kondisi tersebut sangat mungkin bakal menjadi sandungan bagi pertumbuhan ekonomi di waktu mendatang? Tentu saja berimbas pada penyerapan sumber daya manusia oleh sektor industri.

Euro Masih Bersinar

Sempat terjadi tarik menarik selama seharian antara Euro dan Greenback. Perlawanan dari Greenback, kembali membawa Euro anjlok di bawah garis merah 1.1300. Namun munculnya data kelabu dari dalam negeri AS kembali membuat Euro bertenaga. Mata uang Benua Biru ini kembali menekan gas dan meneruskan rally ke level 1.1360 an. Sesaat sebelum berita ini dinaikkan, Euro masih terombang-ambing di kisaran 1.1330 an.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE