Menu

UNTR: Catat Pertumbuhan Laba 61 Persen

Alia Tarmizi

Kinerja PT United Tractors Tbk sepanjang tahun ini mendapatkan benefit signifikan dari kenaikan harga komoditas global. Geliat proyek-proyek tambang membuat United Tractors kebanjiran order.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, emiten bersandi UNTR tersebut mengantongi pendapatan bersih konsolidasi perseroan mencapai Rp61.1 triliun hingga triwulan III-2018. Nilai itu meningkat 32% dibandingkan periode sama tahun 2017.

Masing-masing unit usaha PT United Tractors Tbk, yaitu: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan, Pertambangan, dan Industri Konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 35%, 47%, 13% dan 5% terhadap total pendapatan bersih hasil konsolidasi.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bruto Perseroan juga meningkat sebesar 44% dari Rp10.4 triliun menjadi Rp15.1 triliun. Pengelolaan beban operasi yang efisien, berkurangnya beban lain-lain, dan meningkatnya penghasilan lain-lain membuat laba sebelum pajak penghasilan meningkat 61% menjadi Rp12.7 triliun.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan periode berjalan sebesar Rp3.2 triliun, laba periode berjalan menjadi sebesar Rp9.4 triliun, naik dari Rp5.9 triliun. Keseluruhan hasil tersebut, membuat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 61% menjadi Rp9.1 triliun .

 

Unit Usaha

Sampai dengan bulan September 2018, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 3,681 unit atau naik 34% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Hal ini disebabkan peningkatan permintaan alat berat dari seluruh sektor pengguna alat berat. Dari total penjualan alat berat tersebut, sebanyak 53% dialokasikan ke sektor pertambangan, 21% ke sektor konstruksi, 16% ke sektor perkebunan, dan sisanya 10% ke sektor kehutanan.

Untuk unit usaha kontraktor penambangan yaitu PT Pamapersada Nusantara, perseroan mampu meraup kenaikan pendapatan bersih sebesar 36% menjadi Rp28.9 triliun. Hingga 30 September 2018, PAMA mencatatkan kenaikan volume produksi batu bara menjadi 90.3 juta ton dari yoy 82.4 juta ton.

Unit usaha Perseroan di bidang Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Total penjualan batu bara sampai triwulan ketiga tahun 2018 mencapai 5.8 juta ton atau naik sebesar 15% dari 5.1 juta ton pada periode yang sama tahun 2017.


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Sejalan dengan peningkatan volume penjualan batu bara dan rata-rata harga jual batu bara, pendapatan unit usaha Pertambangan mencatat peningkatan sebesar 44% menjadi Rp8.1 triliun.

Terakhir, untuk entitas anak perseroan di sektor konstruksi yaitu PT Acset Indonusa Tbk., perseroan mampu meraup pendapatan bersih sebesar Rp2.7 triliun atau meningkat 40% dari sebelumnya Rp1.9 triliun. Namun, laba bersih perseroan turun 18% menjadi Rp91 miliar karena kenaikan beban keuangan.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE