Menu

UPbit Melebarkan Sayap Ke Indonesia Dan Thailand

Yodik Prastya

Karena mengalami kesulitan di pasar domestik, bursa kripto UPbit memperluas jangkauan pasarnya ke Indonesia dan Thailand. Layanan spesial apa saja yang akan diberikan?

Bursa mata uang kripto Korea Selatan, UPbit, dilaporkan mulai memasarkan layanannya di Indonesia dan Thailand sebagai bagian dari rencana ekspansi globalnya. Sebagai informasi, lebih dari 130 koin dan 240 pair trading ditawarkan di situs UPbit, yang kini dilengkapi dengan dukungan Bahasa Indonesia dan Thailand.

UPbit dioperasikan oleh Dunamu Inc., afiliasi Kakao Corp. yang mengoperasikan Kakaotalk, aplikasi obrolan paling populer di Korea Selatan. UPbit juga berafiliasi dengan bursa Bittrex yang berbasis di AS. Salah satu alasan mengapa UPbit memilih Indonesia dan Thailand secara spesifik adalah potensi pertumbuhan industri mata uang kripto yang pesat di kedua negara tersebut.

CEO UPbit Korea, Lee Seok-woo, telah merencanakan ekspansi ke luar negeri dalam beberapa waktu terakhir.

"Thailand dan Indonesia sangat tertarik dengan Blockchain dan mata uang kripto, jadi kami pikir akan menjadi hal yang baik untuk meluncurkan platform trading di kedua negara tersebut... Dari awal bisnis UPbit, perusahaan memiliki cetak biru untuk menawarkan layanan dalam skala global, tidak terbatas pada pasar domestik saja," ujar Lee.

Sebelumnya, perusahaan ini juga telah mempenetrasi pasar Singapura. UPbit bahkan secara resmi meluncurkan program layanan yang mendukung Dolar Singapura. Nantinya, UPbit juga akan mengembangkan layanan yang menerima transaksi dalam Rupiah dan Baht (mata uang Thailand).

 

Kesulitan Di Pasar Domestik

Ekspansi ke Thailand dan Indonesia adalah upaya UPbit untuk meningkatkan basis pengguna luar negerinya. Usut punya usut, UPbit ternyata mengalami kesulitan dalam meningkatkan jumlah klien domestiknya, karena belum dapat menyelesaikan prosedur KYC yang sesuai dengan regulasi kripto di Korea Selatan sejak Januari tahun ini. Karena itu, UPbit mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan ekspansi luar negerinya, dimulai dengan Asia Tenggara.

"Situasi di Korea tidak baik karena berbagai peraturan dan persaingan semakin meningkat. Jika kita menunggu lingkungan perdagangan domestik membaik, kita akan tertinggal di pasar global," ujar Lee yang mencoba menekankan visinya.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE