Menu

USD/JPY Berpeluang Turun Lagi Di Tengah Gejolak RORO

A Muttaqiena

USD/JPY terpantau menguat tipis hari ini, tetapi gejolak risk-on/risk-off (RORO) berpotensi memperkuat yen Jepang versus dolar AS.

Seputarforex - Aksi risk-on/risk-off (RORO) terus mewarnai pasar keuangan global, karena pelaku pasar masih mengkhawatirkan penyebaran mutasi virus SARS-COV-2 dan prospek perubahan kebijakan bank sentral di berbagai negara. USD/JPY terpantau menguat tipis sekitar 0.2 persen ke kisaran 110.10 dalam perdagangan hari ini (21/Juli), tetapi gejolak RORO berkelanjutan berpotensi memperkuat yen Jepang versus dolar AS.

Grafik USD/JPY Daily via Tradingview.com

Yen Jepang sempat menjadi salah satu mata uang berkinerja terbaik bulan ini. Posisinya agak mengendur setelah BoJ merevisi proyeksi GDP beberapa waktu lalu, tetapi sejumlah analis menilai yen berpeluang menguat lebih lanjut terhadap sejumlah mata uang mayor lain.

"USD/JPY telah memutus tren naik 2021-nya dan sekarang dipandang telah melewati puncak. GBP/JPY -kami menyorotinya baru-baru ini- telah gagal dalam tren turun 2007-2021 dan kemungkinan mengalami penurunan lebih lanjut ke MA 200-Day pada 146.57," kata Karen Jones dan Axel Rudolph dari Commerzbank, "Perhatian USD/JPY sekarang pada sisi bawah. Level rendah Mei 108.56 dan level rendah April 107.48 kembali dalam sorotan. MA 55-Week berada pada 106.74 dan kami memperkirakan sejumlah konsolidasi di sana."

Kekhawatiran investor terhadap mutasi virus SARS-COV-2 merupakan faktor utama yang mendukung penguatan yen Jepang belakangan ini, sekaligus berpotensi jadi motor apresiasi lebih lanjut. Selain itu, sejumlah analis mensinyalir kenaikan inflasi AS dan penurunan yield obligasi AS juga berada di balik keputusan investor yang akan memengaruhi kurs USD/JPY ke depan.

Peningkatan proyeksi inflasi AS membuat obligasi pemerintah Jepang kini dapat menjaga nilai uang secara lebih baik dibandingkan obligasi pemerintah AS. Suku bunga dan yield obligasi Jepang memang rendah, tetapi ekspektasi inflasinya juga rendah. Sedangkan yield obligasi AS menurun, tetapi ekspektasi inflasinya malah meningkat pesat. Bagi investor, situasi seperti ini menandakan obligasi Jepang kemungkinan lebih menguntungkan.

"Saya akan menambahnya dengan kurangnya inflasi, pertumbuhan dan alasan apa pun untuk mengetatkan kebijakan moneter di Jepang, Zona Euro, atau China. Ada banyak gravitasi global yang menarik yield AS turun," kata Kit Juckes, kepala strategi FX di Societe Generale, "USD/JPY sekarang baru bereaksi secara moderat - cukup beralasan jika itu sebuah pembersihan koreksi, kurang beralasan jika itu terkait perubahan keseimbangan risiko. Daripada USD/JPY, EUR/JPY lebih berpeluang jual di sini jika volatilitas, kekhawatiran COVID, dan pencarian safe haven saat ini terus berlanjut."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE