Menu

USD/JPY Melonjak, Pelemahan Yen Picu Pro Kontra

N Sabila

Yen kian melemah pada Senin (20/10) pagi ini menyusul pidato dari Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) yang mempertegas posisi kebijakan BOJ yang terbaru. USD/JPY diperdagangkan pada 107.23 atau naik sebanyak 0.32 persen. Gubernur BOJ menyebutkan bahwa indeks harga konsumen inti masih terbilang cukup lemah yakni di kisaran 1.25 persen.

Yen kian melemah pada Senin (20/10) pagi ini menyusul pidato dari Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) yang mempertegas posisi kebijakan BOJ yang terbaru. USD/JPY diperdagangkan pada 107.23 atau naik sebanyak 0.32 persen.


Gubernur BOJ kembali mengulangi outlook kebijakan dimana tingkat inflasi tahunan berikut indeks harga konsumen inti masih terbilang cukup lemah yakni di kisaran 1.25 persen untuk beberapa waktu. Indeks inflasi inti Jepang year-on-year pada bulan September yang akan dirilis pada tanggal 31 Oktober mendatang diperkirakan akan kembali menunjukkan perlambatan, yakni dengan kenaikan yang hanya 1.0 persen dari kenaikan 1.1 persen pada bulan Agustus.

Kuroda Ulangi 'Mantra'

"Perekonomian Jepang masih dalam tren pemulihan yang moderat, meskipun produksi masih lemah di tengah berkurangnya permintaan setelah kenaikan pajak penjualan," tutur Kuroda. Ia menambahkan bahwa perekonomian diekspektasikan untuk terus pulih seiring dengan berkurangnya efek dari kenaikan pajak secara berangsung-angsur.

Sementara itu, survei Reuters menunjukkan bahwa hampir separuh perusahaan-perusahaan di Jepang berasumsi bahwa pemerintah hendaknya segera mulai mempertahankan Yen pada level tinggi terhadap Dolar AS di posisi 110. Hal ini menggaris bawahi adanya ancaman kerentanan ekonomi akibat kenaikan harga bahan bakar dan barang-barang impor lainnya. Dalam dua tahun terakhir ini, PM Jepang Shinzo Abe terus menggenjot perekonomian dan mengatasi deflasi dengan menebalkan stimulus moneter yang memang berhasil melemahkan Yen.

Pelemahan Yen Dapat Jadi Obat Sekaligus Racun

Akan tetapi, penyusutan Yen terhadap Greenback ke level rendah enam tahun di 110.09 pada tanggal 1 Oktober lalu, yang menjadi penurunan drastis sebanyak 8 persen dalam waktu tiga bulan, menjadi perhatian dari para pengusaha. Mereka khawatir bahwa "obat" yang diberikan oleh Abe, dapat menjadi "racun" di kemudian hari.

Salah seorang eksekutif yang di wawancarai oleh Reuters menyebutkan bahwa jika Yen terus diperlemah secara drastis, maka harga barang mentah dapat melonjak dan perusahaan-perusahaan tak akan bisa menjangkaunya. Sehingga, pengeluaran mereka akan boros dan sulit diselamatkan.

Di sisi lain, ada pula perusahaan yang lebih senang jika Yen kian terkapar. Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bereorientasi ekspor. Mereka berharap Yen dapat melemah terhadap Dolar hingga 115 atau 120.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE