Menu

USD/JPY Mencetak Level Tertinggi Baru Tahun Ini

A Muttaqiena

Yen menampilkan kinerja terburuk dibandingkan mata uang mayor lain dalam tahun ini. USD/JPY, EUR/JPY, dan GBP/JPY kompak menghuni rentang tertinggi masing-masing.

Seputarforex - Pelemahan kurs yen terus berlanjut di tengah pemantauan ketat otoritas Jepang. USD/JPY mencetak level tertinggi baru tahun ini pada 151.85 dalam perdagangan hari Senin (13/November). Level tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2022.

Satu faktor menjadi motor reli USD/JPY belakangan ini, yakni selisih yield obligasi AS dan Jepang yang kian melebar. Ekspektasi suku bunga AS tetap tinggi sampai tahun depan, sedangkan suku bunga Jepang kemungkinan masih negatif dalam kurun waktu yang sama.

Yen telah merosot sekitar 14% terhadap dolar AS sejak awal tahun ini. Selama sepekan yang lalu saja, USD/JPY melonjak nyaris 1.5%.

Kurs yen melemah pula terhadap berbagai mata uang mayor lainnya. EUR/JPY saat ini bertengger dalam rentang tertinggi sejak Agustus 2008 dekat level 162.00. GBP/JPY naik-turun di atas ambang 180.00 selama beberapa bulan terakhir, mengokohkan posisi pada rentang tertinggi sejak November 2015.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan bahwa pemerintah akan terus memantau pasar dan merespons selayaknya. Akan tetapi, retorika belaka tak lagi berdampak terhadap yen.

"Kita berada dalam suatu jeda di mana dolar telah mencapai puncaknya dan perekonomian AS melambat tetapi masyarakat akan menunggu konfirmasi (yang lebih jelas)," kata Kit Juckes, pakar strategi Societe Generale, sebagaimana dilansir dari Reuters, "Mengingat pergerakan (yield) Treasury AS, tentu saja yen belum menguat."

"Pada saat ini, hal ini masih tergantung pada kecepatan pergerakan (yen di pasar forex), sehingga jika kita bergerak dengan kecepatan saat ini, maka hal ini masih bisa dikendalikan oleh Jepang," ungkap Geoff Yu, strategi makro senior BNY Mellon, tentang risiko intervensi mata uang Jepang, "Secara keseluruhan, lingkungan dolar menggerakkan banyak hal."

Pelaku pasar kini menunggu rilis data inflasi AS besok. Para pejabat The Fed pekan lalu mengisyaratkan bahwa inflasi masih terlalu tinggi, sehingga suku bunga juga harus tetap tinggi dalam waktu lebih lama. Apabila data inflasi AS ternyata malah menurun secara lebih signifikan dari perkiraan pasar, USD berisiko terkoreksi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE