Menu

USD/JPY Mendaki Meski Inflasi Jepang Makin Tinggi

A Muttaqiena

Data inflasi Jepang tadi pagi menunjukkan kenaikan lanjutan, tetapi berada di bawah estimasi konsensus.

Seputarforex - Pelaku pasar khawatir Bank Sentral Jepang (BoJ) memperoleh alasan untuk terus mempertahankan kebijakan moneter longgar mereka, termasuk suku bunga rendah dan pengendalian kurva yield yang kontroversial. Konsekuensinya, USD/JPY melambung lebih dari 1% sampai level tertinggi pada 141.95 dalam perdagangan hari Jumat (21/Juli).

Reuters melaporkan bahwa para pejabat BoJ berkeinginan untuk mencermati lebih banyak data terlebih dahulu sebelum mengubah kebijakan, demi menjamin kenaikan gaji dan inflasi yang berkelanjutan. Laporan tersebut menjelaskan lebih lanjut bahwa bank sentral belum mencapai mufakat. Keputusan pada rapat BoJ tanggal 27-28 Juli kelak untuk mempertahankan atau mengubah kebijakan mungkin akan tercapai dengan selisih suara yang tipis antara kedua opsi.

Data inflasi Jepang yang dirilis tadi pagi menunjukkan kenaikan lanjutan, tetapi berada di bawah estimasi konsensus. Data CPI Nasional Jepang membukukan kenaikan tahunan dari 3.2% menjadi 3.3%, atau meleset tipis dari estimasi konsensus yang dipatok pada 3.5%. Sementara itu, CPI Inti meningkat sesuai ekspektasi dari 3.2% menjadi 3.3%.

Data inflasi seperti itu memotivasi para buyer USD/JPY untuk beraksi. Para analis pun cenderung pesimistis terhadap prospek perubahan kebijakan BoJ.

"Semua ekspektasi (untuk rapat BoJ berikutnya) adalah mereka akan mempertahankan kontrol kurva yield sebagaimana adanya dan tidak ada perubahan dalam suku bunga, tetapi mungkin (akan ada) sedikit peningkatan dalam outlook inflasi mereka," kata Edward Moya, analis pasar senior market di OANDA New York.

"(Namun) masih ada peluang bahwa kita dapat memperoleh kejutan (dari BoJ)," imbuh Moya, "(Pengumuman kebijakan) BoJ berpotensi menjadi peristiwa penggerak pasar utama, karena BoJ kehabisan waktu untuk benar-benar menyiapkan suatu perubahan kebijakan."

Sejumlah analis lain menyoroti peningkatan risiko intervensi Jepang seiring dengan kenaikan pesat USD/JPY. Fenomena tersebut dapat memancing jawboning lagi dari para pejabat Jepang. Khususnya untuk memeringatkan pasar bahwa pihak berwenang tidak menyukai volatilitas nilai tukar yang tinggi dan siap turun tangan untuk menanggulangi pelemahan yen yang berlebihan.

"(Pergerakan tajam dalam yen hari ini) memberi tekanan lagi pada Kementerian Keuangan (Jepang)," kata Kenneth Broux dari Societe Generale.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE