Menu

USD/JPY Menguat, Pencapaian Inflasi 2% Jepang Akan Molor

N Sabila

Dolar AS masih tegar menghadapi Yen di sesi Asia Rabu (29/10) pagi, kendati Jepang merilis laporan yang menunjukkan adanya peningkatan dalam output industri. Data pendahuluan mengenai output industri Jepang mencatat adanya kenaikan sebanyak 2.7 persen, lebih tinggi di atas ekspektasi kenaikan 2.2 persen.

Dolar AS masih tegar menghadapi Yen di sesi Asia Rabu (29/10) pagi, kendati Jepang merilis laporan yang menunjukkan adanya peningkatan dalam output industri. Data pendahuluan mengenai output industri Jepang mencatat adanya kenaikan sebanyak 2.7 persen, lebih tinggi di atas ekspektasi kenaikan 2.2 persen. USD/JPY diperdagangkan pada posisi 108.19 naik tipis 0.04 persen setelah data tersebut dirilis.


Dolar AS Dikecewakan Data Durable Goods

Malam tadi, Dolar AS terkapar menghadapi mata uang mata uang mayor lainnya akibat lemahnya permintaan terhadap barang tahan lama (durable goods) Amerika Serikat. Hal itu menggeser posisi Greenback yang sebelumnya terdongkrak oleh tingginya angka kepercayaan konsumen. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa total pesanan barang tahan lama AS, yakni barang-barang manufaktur yang awet, termasuk alat-alat transportasi jeblok 1.3 persen bulan lalu. Padahal eksepktasinya adalah kenaikan 0.5 persen.

Pencapaian Inflasi 2 Persen Jepang Akan Molor

Di sisi lain, Deputi Gubernur BOJ, Kikuo Iwata, Selasa kemarin mengatakan bahwa lini masa pencapaian target inflasi tidak bisa diatur seperti mengatur jadwal kereta api. Pernyataan Iwata tersebut menandai adanya keraguan yang muncul di tengah ambisi para pejabat BOJ untuk menaklukkan deflasi.

Komentar Iwata muncul setelah Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, masih gencar berjanji untuk mencapai target inflasi 2 persen dalam kurun waktu dua tahun sejak 2013 lalu sebagai upaya menghidupkan kembali roda perekonomian Jepang dari masa keterpurukan yang panjang.

Menurut beberapa pengamat yang diwawancarai oleh Japantoday, adanya pertentangan pendapat di antara pejabat BOJ tersebut memunculkan asumsi publik bahwa BOJ sedang mencoba untuk mengaburkan definisi "dua tahun" dalam pencapaian inflasi dua persen. Pendapat tersebut disampaikan oleh Hideo Kumano, Kepala Ekonom di Dai-ichi Life Research Instute, yang lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dari ungkapan Iwata tersebut, ada makna implisit yang muncul bahwa tak ada masalah apabila inflasi 2 persen tertunda pencapaiannya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE