Menu

USD/JPY Merosot, BoJ Dukung PM Suga Jalankan Abenomics

A Muttaqiena

Bank sentral AS dan Jepang berlomba mencanangkan arah kebijakan yang makin dovish, tetapi buyer Yen tetap gigih di tengah lesunya bursa ekuitas global.

Seputarforex - Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang mayor dalam perdagangan hari ini (17/September) berkat proyeksi ekonomi The Fed yang lebih cemerlang. Namun, USD/JPY melemah lebih dari 0.2 persen ke kisaran terendah sejak akhir Juli. Bank sentral Jepang (BoJ) menyampaikan pernyataan kebijakan yang tak kalah dovish-nya daripada proyeksi suku bunga The Fed, tetapi buyer Yen tetap gigih di tengah lesunya bursa ekuitas global.

Grafik USD/JPY Daily via Tradingview.com

Dalam pengumuman hasil kebijakan tadi pagi, The Fed memproyeksikan suku bunga tetap nyaris nol setidaknya hingga akhir 2023, saat ketenagakerjaan maksimum tercapai dan inflasi sudah sedikit lebih tinggi dari target 2 persen. Dalam kesempatan yang sama, The Fed juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dari keterpurukan yang terjadi pada bulan Juni.

Seiring dengan munculnya kepastian terkait berapa lama suku bunga rendah akan diberlakukan, yield obligasi pemerintah AS bertenor lebih panjang pun meningkat. Apalagi sebagian besar pelaku pasar sudah memperhitungkan penerapan suku bunga rendah The Fed sejak akhir bulan lalu . Hal ini melandasi penguatan nilai tukar dolar AS versus beragam mata uang lain menyusul rilis pernyataan The Fed. USD/JPY juga sempat menggeliat ke kisaran tertinggi harian 105.17 pada sesi Asia. Namun, posisi USD/JPY tergelincir lagi setelah pengumuman kebijakan BoJ dan konferensi pers Haruhiko Kuroda.

BoJ memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan moneternya dalam pengumuman beberapa jam lalu. Mereka menilai perekonomian negeri "masih berada dalam kondisi parah tapi sudah mulai menanjak". Komentar-komentar ini tak jauh berbeda dengan hasil rapat-rapat kebijakan BoJ sebelumnya. Tapi pernyataan Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda mengekspresikan pandangan yang lebih dovish.

Kuroda menyatakan akan terus berkomunikasi erat dengan pemerintah untuk mengoordinasikan manajemen kebijakan. Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa ia dan jajarannya akan mendukung langkah-langkah PM Yoshihide Suga yang telah berikrar akan melanjutkan kerangka kebijakan pendahulunya, Abenomics. Selain itu, Kuroda mengungkapkan kesediaan untuk meningkatkan pelonggaran moneter jika diperlukan.

"Target utama kami adalah target inflasi. Tapi tentu saja kami juga berupaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat, termasuk kondisi ketenagakerjaan," ujar Kuroda, "Penting untuk mencapai kenaikan harga bertahap yang disertai dengan kenaikan laba perusahaan, pekerjaan, dan gaji. Dari sudut pandang ini, kami dapat mempertimbangkan langkah pelonggaran moneter tambahan sesuai kebutuhan."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE