Menu

USD/JPY Reli Menjelang Parade Rapat Bank Sentral

A Muttaqiena

Jadwal rapat bank sentral pekan ini makin menegaskan kesenjangan arah kebijakan Bank of Japan (BoJ) versus bank sentral mayor lainnya.

Seputarforex - Yen Jepang babak belur menjelang jadwal rapat sejumlah bank sentral pekan ini yang akan makin menegaskan kesenjangan arah kebijakan Bank of Japan (BoJ) versus bank sentral mayor lainnya. USD/JPY reli selama enam hari nonstop ke kisaran tertinggi sejak Januari 2017 pada level 117.80-an. EUR/JPY melambung 0.7 persen di tengah berlanjutnya perundingan Rusia-Ukraina, sementara GBP/JPY menguat 0.5 persen.

Grafik USD/JPY Daily via TradingView

Kabar tentang kemajuan dalam perundingan Rusia-Ukraina menjadi buah bibir pemain pasar dalam perdagangan awal pekan. Harga beragam komoditas dan comdoll melemah, sementara euro mengalami konsolidasi. Indeks dolar AS juga terkoreksi sekitar 0.25 persen ke kisaran 98.87. Namun, dolar AS tetap unggul terhadap yen Jepang.

Rapat tiga bank sentral selama beberapa hari ke depan menjadi fokus yang tak menguntungkan bagi yen. Federal Reserve AS dan Bank of England (BoE) diduga kuat akan mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar minimal 25 basis poin, sedangkan Bank of Japan (BoJ) harus mempertahankan stimulus moneter untuk menyokong pemulihan ekonomi.

"Konflik Ukraina diperkirakan tidak akan mencegah BoE dan Fed untuk menaikkan suku bunga dalam seminggu ke depan, sementara BOJ tak mengubah kebijakan," kata analis MUFG Bank Jepang, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "Kecuali ada de-eskalasi yang (lebih) signifikan dalam konflik Ukraina, dolar akan tetap lebih kuat."

Perang Rusia-Ukraina telah memicu kenaikan signifikan harga komoditas dan kelangkaan pada sejumlah komoditas vital, sehingga melonjakkan laju inflasi global. Kemajuan dalam perundingan baru-baru ini belum mampu menurunkan harga komoditas kembali ke tingkat pra-perang. Bank sentral cenderung menaikkan suku bunga guna menanggulangi laju inflasi yang tinggi.

Pasar futures saat ini memperhitungkan antara 6-7 kali kenaikan suku bunga The Fed masing-masing sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun ini, serta 6 kali kenaikan suku bunga BoE. Namun, pelaku pasar umumnya merasa lebih yakin pada sikap hawkish The Fed daripada BoE.

"Dengan Inggris yang lebih terekspos oleh gangguan pasokan Rusia daripada AS, kami pikir risikonya lebih condong pada BoE yang mengecewakan dan melemahnya sterling ke USD1.2894," ungkap analis dari Commonwealth Bank of Australia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE