USD/JPY Sedikit Menguat Setelah Merosot Akibat Jatuhnya Pesawat Malaysia Di Ukraina |
Yen sedikit melemah pada Jumat (18/7) atas notulensi rapat BOJ dan revisi penurunan data upah tenaga kerja Jepang. Di sesi Asia pagi, USD/JPY diperdagangkan pada 101.26 atau naik tipis 0.09% pasca rilisnya hasil rapat Bank Sentral Jepang yang telah digelar pada tanggal 12-13 Juni.
Yen sedikit melemah pada Jumat (18/7) atas notulensi rapat BOJ dan revisi penurunan data upah tenaga kerja Jepang. Di sesi Asia pagi, USD/JPY diperdagangkan pada 101.26 atau naik tipis 0.09% pasca rilisnya hasil rapat Bank Sentral Jepang yang telah digelar pada tanggal 12-13 Juni.
Notulensi tersebut memaparkan, sebagian anggota BOJ memperingatkan akan adanya gejala persaingan global sehingga berdampak pada jatuhnya ekspor Jepang. "Sebagian kecil anggota dewan BOJ mengungkapkan adanya kemungkinan bawah faktor-faktor struktural, seperti penurunan daya saing perusahaan-perusahaan dan perpindahan lokasi produksi di luar negeri, dapat berdampak lebih masif daripada perkiraan," demikian disebutkan dalam notulensi.
Menyusul notulensi BOJ tersebut, Jepang mengatakan bahwa perolehan rata-rata upah pada bulan Mei direvisi menurun, dari kenaikan 0.8% menjadi kenaikan 0.6% tahun ke tahun. Meski demikian, hal itu masih merupakan kenaikan yang ketiga kalinya.
Di sisi lain, malam tadi Dolar AS melemah terhadap hampir semua mata uang mayor setelah Pesawat Malaysia Airlines jatuh di wilayah perbatasan dua negara yang sedang bersengketa, Rusia dan Ukraina. Pesawat penumpang tersebut dikabarkan jatuh akibat ditembak, sehingga para investor pun menghindari Dolar AS dan memburu aset-aset safe haven seperti Yen dan emas. USD/JPY sempat merosot hingga 0.40% dan diperdagangkan pada 101.28.