Menu

Venezuela Ungguli China Dalam Hal Penggunaan Kripto Dash

Yodik Prastya

Venezuela menjadi negara pengguna Dash terbesar kedua di dunia, meski telah memiliki mata uang kripto sendiri yang nilainya didukung aset minyak.

Venezuela dilaporkan telah menjadi negara pengguna Altcoin Dash terbesar kedua di dunia, mengungguli China dan Rusia. Popularitas Dash di Venezuela menandakan bahwa Presiden Nicholas Maduro tak tertutup dengan kehadiran kripto lain, meski negaranya juga mencetak mata uang kripto sendiri yang nilainya didukung oleh aset minyak.

 

 

Menurut laporan Business Insider, Dash yang merupakan kripto terbesar ke-14 di dunia telah mengumpulkan banyak peminat di Venezuela. Tim pengembang Dash mengkonfirmasi bahwa kripto tersebut memang mengalami lonjakan signifikan dalam hal jumlah pendaftaran pengguna baru serta unduhan Dompet Virtual, dan pasar kripto Venezuela disinyalir berkontribusi besar dalam pertumbuhan itu.

"Awal tahun ini, Venezuela menjadi pasar nomor dua kami, bahkan mengungguli China dan Rusia," kata CEO Dash Core Group, Ryan Taylor.

Taylor lebih lanjut mencatat bahwa tingkat pendaftaran trader baru di platform DiscoverDash[dot]com melesat hampir dua kali lipat sejak Maduro mengumumkan rencana ekonomi nasional Venezuela, yang lebih berfokus pada kripto.

 

Mengapa Kripto Dash?

Beberapa dari banyak faktor yang membuat Dash lebih unggul dari Altcoin lainnya adalah biaya transaksi yang kecil dan eksekusi transaksi cepat dalam hitungan detik. Meskipun ada banyak kripto di pasar yang banyak bermunculan setiap harinya, hanya segelintir yang dapat berfungsi sebagai uang, kebanyakan karena masalah keterbatasan skalabilitas yang berpengaruh pada biaya transaksi.

Pada 9 Agustus 2018, Dash telah mempublikasikan hasil penelitian mengenai skalabilitas Blockchain. Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk kerja sama dengan Arizona State University (ASU) itu mensimulasikan jaringan Dash dengan tiga protokol propagasi blok yang berbeda. Hasilnya, mereka menemukan bahwa sangat mungkin bagi Blockchain Dash untuk berhasil scaling ke 8MB tanpa 'gesekan' apapun.

 

Akibat Krisis Venezuela

Meningkatnya penggunaan Dash di Venezuela merupakan dampak kebijakan pemerintah yang berfokus pada ekonomi kripto, untuk mengurangi pengaruh buruk hiperinflasi. Presiden Nicolas Maduro sebelumnya juga telah memperkenalkan kripto Petro yang nilainya didukung oleh aset minyak. Pada tanggal 14 Agustus 2018, Maduro menjelaskan bahwa aset kripto Petro akan secara resmi menjadi unit rekening kedua di negara tersebut, setelah konversi moneter yang ditujukan untuk mendevaluasi Bolivar (mata uang resmi Venezuela sebelumnya) dan menciptakan uang kertas nasional baru yang disebut "Sovereign Bolivar".

Per laporan Bloomberg pada 20 Agustus 2018, praktik devaluasi Bolivar dilaporkan telah berhasil dilakukan; 1 Petro sekarang bernilai 3,600 Sovereign Bolivar. Untuk mengetahui seluk-beluk krisis Venezuela lebih lengkap, silahkan klik di artikel Krisis Venezuela: Ketika Secangkir Kopi Berharga 2 Juta.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE