Menu

Vlieghe BoE: Inggris Rugi 800 Juta Per Minggu Karena Brexit

A Muttaqiena

Gertjan Vlieghe dari bank sentral Inggris (BoE) menyatakan bahwa ketidakpastian Brexit telah mempengaruhi pengambilan kebijakan suku bunga, selain efek lainnya.

Sebuah celetukan bombastis disampaikan oleh Dr Gertjan Vlieghe, salah satu anggota rapat kebijakan moneter bank sentral Inggris (Bank of England/BoE), dalam pidatonya hari Kamis ini (14/Februari). Sambil bercanda, ia menyampaikan bahwa jika diperhitungkan secara nominal, lenyapnya prospek pertumbuhan GDP Inggris sebesar 2 persen sejak dimulainya Brexit bisa jadi sama dengan 800 juta Pounds per minggu.

Dalam pidatonya, Vlieghe memaparkan dampak ekonomi dari rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) secara blak-blakan. Menurutnya, pada awalnya perusahaan-perusahaan bersikap "business as usual" dalam merespons rencana Brexit. Namun, sikap mereka berubah seiring dengan makin dekatnya tenggat waktu yang telah ditentukan (29 Maret). Sementara itu, perilaku konsumen pada umumnya tak mengalami perubahan signifikan.

Ketika ditanya mengenai seberapa cepat BoE akan menaikkan suku bunga, Vlieghe mengingatkan bahwa kondisi ekonomi Inggris masih melambat, sehingga ini bukanlah waktu yang tepat untuk melakukannya. BoE perlu menyaksikan stabilisasi data-data ekonomi terlebih dahulu, sebelum melakukan perubahan kebijakan. Namun, secara umum, semuanya tergantung pada Brexit.

Sebagaimana dikutip oleh The Guardian, Vlieghe mengungkapkan, "Jika sebuah kesepakatan pengunduran (Inggris dari Uni Eropa) dicapai, keyakinan (investor) melejit dan investasi bisnis reli, maka boleh jadi tak butuh waktu lama bagi suku bunga untuk dinaikkan. Namun, jika dibutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan kejelasan tentang Brexit, dan perusahaan-perusahaan membutuhkan waktu lebih lama (pula) untuk merespons, maka suku bunga pinjaman (yang saat ini berada pada 0.75 persen) bisa tetap rendah dalam waktu lebih lama."

Saat berita ini ditulis, sekitar 30 menit setelah pidato Vlieghe, pasangan mata uang GBP/USD mencatat penurunan intraday sebesar 0.14 persen ke kisaran 1.2827. Poundsterling juga cenderung tertekan versus Yen dan Euro. Bahkan, EUR/GBP meroket ke level 0.8788, setelah data GDP Zona Euro Kuartal IV/2018 dirilis sesuai ekspektasi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE