Menu

Warga AS Kembali Konsumtif Dari Cerahnya Data Retail, Tren Dollar Masih Kuat

Kukuh Raharjo

Angin segar kembali bertiup ke perekonomian AS. Rilis Core Retail Sales dan Retail Sales bulan per bulan membukukan kenaikan ke level 1.0 persen dan 1.2 persen, cukup kuat melompati perkiraan para ekonom di angka 1.1 dan 0.7 persen. Di hari yang sama juga dilaporkan angka Jobless Claims naik ke 279 ribu.

Angin segar kembali bertiup ke perekonomian AS. Rilis Core Retail Sales dan Retail Sales bulan per bulan membukukan kenaikan ke level 1.0 persen dan 1.2 persen, cukup kuat melompati perkiraan para ekonom di angka 1.1 dan 0.7 persen. Di hari yang sama juga dilaporkan angka Jobless Claims naik ke 279 ribu. Dengan data yang masih akan direvisi, diperkirakan hasilnya masih akan lebih rendah dibanding pencapaian survei konsumen AS bulan ini yang akan rilis bulan depan.


Industri AS merata meningkat

Dari 13 sektor industri yang diperhitungkan dalam rilis Retail Sales bulan ini, 11 sektor mengalami penguatan permintaan oleh masyarakat AS. Industri otomotif, pakaian dan bahan bangunan mengalami peningkatan terbesar. Otomotif bergerak 2 persen setelah bulan sebelumnya hanya memperoleh kenaikan 0.7 persen.

Perilaku konsumsi warga AS memang berubah-ubah. Setelah dalam triwulan pertama kemarin AS disibukkan dengan buruknya cuaca akibat musim dingin parah, hambatan berkaitan dengan situasi ketenagakerjaan di pelabuhan area pantai barat, serta faktor penguatan dolar AS sendiri, pada momentum kali ini gairah konsumen kembali nampak.

Dalam salah satu wawancara dengan Bloomberg.com, Ward McCarty, ekonom dari New York, menyampaikan “pola konsumsi masyarakat memang tidak konsisten namun secara tren tetap menunjukkan peningkatan”

Menggeliatnya tingkat konsumsi masyarakat ini sedikit berlawanan dengan data Jobless Claims. Minggu ini terjadi kenaikan sejumlah 2 ribu klaim pengangguran sehingga totalnya menjadi 279 ribu, masih dibawah level psikologis 300 ribu. Fakta ini menurut juru bicara The Commerce Department bukan menjadi data yang mengkhawatirkan dikarenakan pasar tenaga kerja mulai terseimbangkan. Seperti telah dirilis sebelumnya, angka Payrolls naik menjadi 280 ribu pekerja pada bulan Mei ini, melonjak jauh dari level sebelumnya di 221 ribu.

Perekonomian membaik, The Fed tetap memantau sektor tenaga kerja

Perekonomian AS terlihat mengalami perkembangan dari kuartal pertama hingga masuk ke bulan kedua di kuartal kedua ini. Perkembangan ini tertera dalam Beige Book dari bank sentral AS. Empat dari dua belas bank daerah melaporkan pertumbuhan rendah sedangkan sisanya menyatakan sedang.

Selain itu, angka Jobless Claims yang masih menunjukkan dibawah 300 ribu dinilai memperpanjang pencapaian sektor ketenagakerjaan selama 14 minggu berturut-turut. Bagi The Fed, angka itu memang masih dikategorikan rendah dibandingkan dengan tumbuhnya permintaan akan tenaga kerja. Namun sebagai institusi yang bertugas menangani sektor moneter, maka hal itu tetap dianggap penting sebagai bahan pertimbangan kalkulasi tingkat suku bunga yang akan berlaku di AS. Negeri Paman Sam pada bulan-bulan terakhir ini memang sedang gencar diterpa isu kenaikan suku bunga.

Dolar AS membalas kekalahan

Dimulai dari pembukaan pasar minggu ini, Dolar AS mengalami pukulan yang cukup telak terhadap pasangan -pasangan mata uang utamanya. Hari ini, walaupun ditransaksikan beragam selama sesi Asia, tetapi akhirnya kembali menguat. Tercatat pada saat artikel ini ditulis, USD/JPY menyambangi keuntungan terbesar dengan bergerak naik 0.81 persen dan EUR/USD turun sebanyak 0.78 persen. Dibuka pada level 122.6, USD/JPY tanpa mengenal lelah terus mendaki selama 3 sesi di hari ini bahkan sempat menembus level psikologis di 124.0. Terhadap Euro pun setali tiga uang. EUR/USD langsung menancap ambles sampai ke bawah 1.120 selama jam trading hari ini. Sedikit kejutan dari Kiwi, akibat RBNZ yang menurunkan tingkat bunga ke level 3.25 persen, NZD/USD langsung anjlok ke 0.705.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE