Menu

Warisan Shinzo Abe Dorong USD/JPY Capai Tertinggi 24 Tahun

A Muttaqiena

Hasil pemilu Jepang menandakan bahwa otoritas akan terus mempertahankan suku bunga pada tingkat super-rendah, sehingga USD/JPY melambung tinggi.

Seputarforex - Kurs USD/JPY melambung hingga menyentuh rekor tertinggi 24 tahun pada perdagangan sesi Asia hari Senin (11/Juli). Hasil pemilu Jepang mengisyaratkan bahwa otoritas akan senantiasa mempertahankan suku bunga pada tingkat super-rendah, sehingga yen Jepang tak berkutik melawan dolar AS.

Grafik USD/JPY Daily via TradingView

Dunia sempat gempar menyusul kabar penembakan mantan PM Shinzo Abe pada pekan lalu. Shinzo Abe menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang dan Presiden Partai Liberal Demokrat (LDP) pada periode 2006-2007 dan 2012-2020. Ia merupakan Perdana Menteri dengan masa jabatan paling lama dalam sejarah Jepang.

Semasa menjabat, Abe menjalankan rangkaian kebijakan ekonomi yang terkenal dengan julukan "Abenomics". Abenomics memiliki tiga pilar utama, yaitu kebijakan moneter longgar, kebijakan fiskal yang fleksibel, serta reformasi struktural. Salah satu konsekuensinya, suku bunga rendah dan pelemahan kurs yen Jepang dipuji sebagai hal yang positif bagi perekonomian.

Wafatnya Abe tak membuat Jepang meninggalkan arah kebijakan tersebut. Hasil pemilu yang diadakan pada akhir pekan menunjukkan bahwa koalisi partai LDP dan Komeito menguasai 146 dari 248 kursi parlemen. Jumlah tersebut jauh lebih besar daripada kursi mayoritas yang dibutuhkan untuk mendominasi pemerintahan, sehingga PM Fumio Kishida kemungkinan bakal terus menjabat sampai tahun 2025.

Kishida merupakan salah satu pendukung kebijakan Abe, demikian pula Haruhiko Kuroda yang menjabat sebagai pimpinan bank sentral Jepang (BoJ) saat ini. Keberadaan kedua pejabat top Jepang itu menjamin suku bunga BoJ akan tetap rendah, kendati bank-bank sentral utama lainnya berlomba-lomba menaikkan suku bunga.

Rodrigo Catril, pakar strategi di National Australia Bank (NAB), mengatakan bahwa yen merupakan mata uang yang paling tertekan oleh dolar AS pada awal pekan ini . Penyebabnya adalah kombinasi antara suku bunga AS yang tinggi dan hasil pemilu Jepang yang menandakan kebijakan moneter longgar berkelanjutan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE