Menu

Westpac Yakini RBA Rate Cut Lebih Cepat, AUD/USD Tumbang

Pandawa

Prospek pemotongan suku bunga RBA secara agresif pada kuartal IV tahun ini menekan pergerakan AUD, yang saat ini berada di jalur pelemahan 4 hari beruntun.

Pada hari Rabu (24/Juli), Westpac Banking Corp merilis forecast penurunan suku bunga RBA untuk bulan Oktober tahun ini, maju satu bulan dibandingkan forecast sebelumnya yang memprediksi Rate Cut baru akan dilakukan di bulan November. Perlu diketahui sebelumnya, Bank Sentral Australia (RBA) sudah melakukan Rate Cut sebanyak 2 kali di tahun 2019, masing-masing sebesar 25 basis poin. Karena itu, proyeksi Westpac mengenai pemotongan suku bunga RBA lebih lanjut langsung berimbas pada pergerakan Dolar Australia terhadap Dolar AS.

Pada saat berita ini ditulis, pair AUD/USD merosot cukup signifikan dan diperdagangkan pada kisaran 0.6979, atau berada di jalur penurunan empat hari berturut-turut. Padahal, AUD/USD sempat melonjak hingga menyentuh level tertinggi 3 bulan di 0.7082 pada pekan lalu.

 

Tingkat Pengangguran Menjadi Alasan RBA Rate Cut

Kepala Ekonom Westpac Banking Corp, Bill Evans, mengatakan bahwa prediksi trend tingkat pengangguran yang terus meningkat telah menjadi tantangan berat RBA dalam mempertahankan kebijakan moneter saat ini.

"Pada bulan Oktober mendatang, kami memprediksi bahwa tingkat pengangguran Australia yang lebih tinggi dibandingkan saat ini, akan membebani pembuat kebijakan, sehingga RBA memiliki alasan tepat untuk kembali melonggarkan kebijakan moneter sedikit lebih awal dari ekspektasi sebelumnya, yakni pada bulan November," kata Evans dalam sebuah catatan.

Westpac bahkan memperkirakan jika tingkat pengangguran negeri Kanguru akan melonjak hingga 5.4 persen pada akhir 2019 mendatang, lebih tinggi dibandingkan level 5.2 persen saat ini. Evans menambahkan, ada kemungkinan RBA justru melakukan Rate Cut pada pertemuan bulan September. Namun, pembuat kebijakan di RBA kemungkinan akan menunggu lebih banyak data sebelum melakukan pelonggaran kembali.

Untuk tahun 2020, Westpac menyebut ada kemungkinan pemangkasan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin hingga menjadi 0.50 persen di bulan Februari, apabila kondisi ekonomi Australia tidak kunjung membaik. Proyeksi yang sangat dovish itu cukup mengejutkan pelaku pasar, sehingga memicu aksi sell-off terhadap Dolar Australia pada sesi perdagangan Asia pagi ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE