Menu

Yen Bertengger Lagi Di Level Puncak, Analis: Akibat 3 Faktor

N Sabila

Yen bertengger di level puncak satu minggu terhadap Dolar AS dan beberapa mata uang mayor lainnya di sesi perdagangan Kamis (02/06) sore ini, menyusul maraknya kembali aksi penghindaran risiko dan kekecewaan pasar terhadap kurangnya petunjuk kebijakan stimulus yang lebih jelas.

Yen Jepang bertengger di level puncak satu minggu terhadap Dolar AS dan beberapa mata uang mayor lainnya di sesi perdagangan Kamis (02/06) sore ini, menyusul maraknya kembali aksi penghindaran risiko dan kekecewaan pasar terhadap kurangnya petunjuk kebijakan yang lebih jelas setelah kebijakan PM Jepang untuk menunda kenaikan pajak kemarin.


USD/JPY sudah menggelongsor ke level 108.98 saat berita ini ditulis, yang sebelumnya berada pada posisi 109.480. Greenback sudah turun hingga 2.4 persen dari level tinggi 111.455 yen yang sempat tersentuh pada hari Senin kemarin.

Jebloknya saham-saham Tokyo kemarin malam menjadi alasan bagi para investor untuk beralih ke aset safe haven seperti yen. Sedangkan EUR/JPY sempat melorot 0.6 persen terhadap yen sejak kemarin dan siang ini menyentuh 122.27 dari 122.50.

Analis Reuters mengatakan, Yen kembali menghimpun penguatan semenjak komentar dari salah seorang anggota Bank Sentral Jepang (BoJ), Takehiro Sato, yang secara terbuka mengaku kontra dengan wacana untuk menambah negatif tingkat suku bunga BoJ.

Sato adalah salah satu dari sembilan anggota dewan BoJ yang memberikan suara tak setuju akan penurunan suku bunga negatif pada bulan Januari lalu. Setelah menurunkan suku bunga pada awal tahun tersebut, BoJ kemudian mempertahankan kebijakan moneternya hingga saat ini.

Di samping itu, Perdana Menteri Shinzo Abe kemarin resmi mengumumkan penundaan kenaikan pajak penjualan hingga dua setengah tahun ke depan. Tujuannya adalah ntuk mencapai pertumbuhan yang kuat.


3 Faktor Yang Mengakibatkan Penguatan Yen

"Ada tiga faktor dibalik tumbangnya USD/JPY. Pertama adalah memburuknya minat risiko. Kedua, Dolar AS tampak rentan setelah naik terlalu tajam," kata Shin Kadota, Kepala Ahli Strategi Forex di Barclays Tokyo. "Faktor ketiga adalah kekecewaan pelaku pasar terhadap kebijakan pemerintah Jepang yang hanya menguak penundaan pajak tanpa menjelaskan lebih lanjut bagaimana rencana stimulusnya."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE