Menu

Yen Lanjutkan Kenaikan Di Tengah Isu Pembubaran Diet Dan Kenaikan Pajak Jepang

N Sabila

Yen mendapat penguatan pada Rabu (12/11) ini setelah adanya komentar dari anggota dewan Bank Sentral Jepang (BOJ) yang memberikan petunjuk mengenai kerangka waktu untuk keluar dari pembelian obligasi masif yang dilakukan oleh pemerintah Jepang saat ini.

Yen mendapat penguatan pada Rabu (12/11) ini setelah adanya komentar dari anggota dewan Bank Sentral Jepang (BOJ) yang memberikan petunjuk mengenai kerangka waktu untuk keluar dari pembelian obligasi masif yang dilakukan oleh pemerintah Jepang saat ini.

Ryuzo Miyao, anggota BOJ tersebut, pada hari ini mengatakan bahwa bank sentral dapat mulai membicarakan perihal keluar dari kebijakan moneter ultra longgarnya saat ini, sekitar tengah tahun kedua tahun fiskal 2015, sesuai dengan ekspektasi, begitu target inflasi 2 persen hampir tercapai.

Miyao mengatakan pula pada kepada para pimpinan perusahaan bahwa menurutnya, kebijakan BOJ untuk menambah pelonggaran bukanlah sebuah halangan yang akan menyulitkan bank sentral tersebut untuk mengurangi stimulus moneter.

 

Gonjang-Ganjing Politik Dan Ekonomi Jepang

Selain itu, reli Yen dari level rendah tujuh tahunnya ini juga terjadi setelah Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga mengatakan bahwa ia tidak sedang bersiap-siap untuk kembali menggelar pemilu. Suga menegaskan bahwa tidak perubahan apapun dalam rencana pemerintah termasuk untuk mengumumkan pajak jadi naik atau tidak bulan Oktober 2015 mendatang, pada akhir tahun ini.

Sebagai informasi, di pemerintahan Jepang sedang berhembus rumor mengenai pembubaran DPR Jepang (Diet) oleh PM Shinzo Abe setelah diperkirakan akan mengumumkan untuk menunda kenaikan pajak pada tahun 2015. Perdana Menteri yang terkenal dengan strategi ekonomi "Abenomic" ini dikabarkan mulai kehilangan popularitasnya setelah menaikkan pajak konsumen April lalu, meskipun hal itu dilakukan demi mengentaskan Jepang dari deflasi.

Menurut survei Asahi Shimbun pada bulan November ini, dukungan terhadap Kabinet Abe turun jadi 42 persen dari 49 persen bulan lalu. Sementara dalam hal pajak, sebanyak 71 persen suara berpendapat bahwa perekonomian Jepang belum kuat untuk kenaikan pajak berikutnya. 24 persen suara hasl dari survei telewicara mendukung rencana kenaikan pajak; sedangkan 67 persen suara menolak kenaikan pajak pada bulan Oktober 2015.

Di tengah kemelut politik ekonomi Jepang ini, USD/JPY diperdagangkan pada 115.73, menurun tipis sebanyak 0.03 persen. Terhadap Euro, Yen pun mendapat perolehan 0.4 persen ke 143.87 per Euro.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE