Menu

Yen Melemah, Sinyal Damai AS-China Bikin Safe Haven Loyo

A Muttaqiena

Yen Jepang dan Franc Swiss melemah, setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mensinyalkan gencatan perang dagang di ajang G20.

Kategori safe haven masuk ke jajaran mata uang mayor berkinerja terburuk hari ini (1/Juli), setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mensinyalkan gencatan perang dagang di ajang G20 pada akhir pekan lalu. Minat risiko meningkat, sehingga pair USD/JPY sempat melonjak sekitar 0.5 persen ke level tertinggi harian 108.53. Franc Swiss bahkan mengalami pelemahan lebih drastis ketimbang Yen Jepang, karena posisi USD/CHF melonjak hampir 1 persen ke level 0.9843.

Grafik USD/JPY Daily via Tradingview

Seusai pertemuannya dengan Xi Jinping, Donald Trump menyatakan persetujuannya untuk menunda penerapan tarif baru atas produk-produk asal China. Ia juga mengungkapkan, Departemen Perdagangan AS bakal mempertimbangkan penghapusan Huawei dari blacklist teknologi AS dalam beberapa hari ke depan. Di sisi lain, ia dengan gembira mengungkap bahwa China akan membeli lebih banyak produk agri asal AS dan kedua negara akan memulai kembali negosiasi dagang.

Yukio Ishizuki, pakar strategi senior Daiwa Securities, mengatakan kepada Reuters, "Sebagian besar diskusi yang terjadi antara Amerika Serikat dan China di G20 sudah diperkirakan, tetapi penyebutan Huawei itu sedikit mengejutkan."

Untuk selanjutnya, Ishizuki memperkirakan kalau laju Greenback kemungkinan bakal melambat lagi karena jadwal rilis data Non-Farm Payroll pada hari Jumat. Koji Fukaya dari FPG Securities juga sepakat.

"Dengan berakhirnya G20, fokus saat ini berpindah ke fundamental AS," kata Fukaya, "Beberapa pejabat Fed meredam ekspektasi pelonggaran moneter baru-baru ini, dan data akan membantu pasar mendapatkan gambaran lebih jelas terkait apakah Fed bakal memangkas suku bunga bulan ini."

Sementara itu, indeks Tankan yang dirilis tadi pagi cenderung beragam dan nyaris tak berpengaruh sama sekali terhadap pergerakan Yen. Indeks hasil survei Bank of Japan itu mencatat penurunan kondisi bisnis secara drastis dari 12 ke 7 untuk industri manufaktur besar Jepang, tetapi ada kenaikan dari 21 menjadi 23 untuk industri non-manufaktur.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE