Menu

Yen Menguat Setelah China Batalkan Negosiasi Dengan AS

N Sabila

Yen menguat terbatas setelah China mengumumkan batal menghadiri renegosiasi perdagangan dengan AS, setidaknya hingga pemilu parlemen AS digelar.

Seputarforex.com - Yen menguat terbatas setelah China membatalkan kehadirannya dalam renegosiasi perdagangan dengan AS. Kondisi ini terjadi setelah kedua negara tersebut mengumumkan penetapan bea impor untuk satu sama lain di minggu lalu. Akibatnya, fungsi Yen sebagai mata uang safe haven kembali bangkit untuk sesaat.

 

China Tak Mau Berunding Sampai November 2018

Sebelum tarif impor ronde kedua AS dan China yang sama-sama berlaku hari ini, Sabtu (22/Sep) kemarin, China memutuskan untuk batal melakukan negosiasi dengan AS. Bahkan menurut Bloomberg, China tidak bersedia duduk semeja dengan AS, setidaknya hingga November 2018 atau setelah pemilu parlemen AS.

Pemerintah China dikabarkan memanggil duta besar AS untuk China di Beijing, dan menunda negosiasi militer sebagai bentuk protes atas kebijakan AS yang menjatuhkan sanksi terhadap agen militer China. Tak berhenti sampai di situ, China juga merilis sebuah laporan mengenai isu perdagangan, yang isinya mengatakan bahwa taktik AS (untuk menggelar negosiasi) hanyalah sebuah olok-olok bagi China.

AS sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas keputusan China tersebut. Yang jelas, salah seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada Bloomberg bahwa Presiden Trump yakin tindakannya pada China ini benar, karena jika dibiarkan, ekonomi AS bisa memburuk.

 

Penguatan Yen Terbatas

Menyusul laporan tentang batalnya negosiasi AS-China tersebut, Yen sempat menguat terhadap Dolar AS, karena investor memburunya sebagai safe haven di tengah pasar Tokyo yang sedang libur nasional. Namun, saat berita ini ditulis Senin (24/Sep) sore, USD/JPY dalam timeframe 4 jam tampak sudah tidak melanjutkan penurunan dan tertahan di angka 112.585.

 

 

"Meskipun (ada asumsi bahwa) Trump akan memenangi perang dagang (versus China) dengan mudah, tetapi masih banyak hal yang perlu diurus untuk memperbaiki ketidakseimbangan yang akan dihadapi sektor perdagangan AS, baik (dalam hubungannya) dengan China maupun negara lain," kata Marshall Littler dari ACL Global. "Lagipula, pemotongan pajak sudah membuat defisit anggaran pemerintah AS membengkak."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE