Menu

Yen Menguat Tajam Terhadap Dolar AS, Abe Pertimbangkan Pemotongan Pajak

N Sabila

Yen menguat tajam terhadap Dolar AS pada sore (30/12) hari ini seiring dengan mundurnya saham Eropa dan Asia, sehingga Yen sebagai aset safe haven pun kembali diburu para investor. Yen menguat sekitar 0.3 persen versus 16 mata uang mayor lainnya dengan indeks saham MSCI Asia Pacific (MXAP) yang memperpanjang kemerosotan.

Yen menguat tajam untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir terhadap Dolar AS pada sore (30/12) hari ini seiring dengan mundurnya saham Eropa dan Asia, sehingga Yen sebagai aset safe haven pun kembali diburu para investor. Yen menguat sekitar 0.3 persen versus 16 mata uang mayor lainnya dengan indeks saham MSCI Asia Pacific (MXAP) yang memperpanjang kemerosotan.


Yen terapresiasi 0.9 persen ke posisi 119.55 per Dolar AS pada pukul 8:31 pagi waktu London, perolehan terbesar sejak tanggal 16 Desember. Sedangkan EUR/JPY mengalami kemajuan 0.7 persen ke posisi 145.57.

Usulan Pemotongan Pajak

Di samping itu, partai Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengajukan proposal yang berisi bahwa Jepang sebaiknya memotong pajak pemasukan perusahaan sebanyak 3.29 persen poin yang telah diterapkan dalam dua tahun terakhir, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan upah pegawai serta mendorong investasi.

Partai Demokrasi Liberal (LDP) yang digawangi Abe ini mengusulkan pengurangan pajak sebesar 2.51 persne poin pada tahun fiskal yang dimulai bulan April mendatang dan pemotongan selanjutnya sejumlah 0.78 persen poin. LDP juga memohonkan akun investasi bebas pajak bagi anak-anak dan penambahan donasi bebas pajak untuk hal-hal yang terkait pada sektor tersebut.

Rencana ini akan didiskusikan dengan partner kolaisi LDP, Komeito sebelum pengambilan kebijakan final hari ini. Pertimbangannya adalah paket stimulus yang juga diluncurkan pada pekan lalu demi mendukung Usaha Kecil Menengah. Abe sendiri sedang mempertimbangkan usulan ini, karena faktanya, kenaikan pajak penjualan yang diterapkan oleh Jepang pada April 2014 silam telah menyusutkan belanja rumah tangga dan mendorong Jepang kembali ke resesi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE