Menu

Yen Panen Tiga Hari Beruntun Karena Pelemahan Dolar AS

A Muttaqiena

Pada awal sesi Eropa, USD/JPY berkonsolidasi di kisaran 111.30, sementara indeks Dolar AS (DXY) menurun 0.16 persen ke level 96.37.

Pasangan mata uang USD/JPY mencatat penurunan tiga sesi beruntun pada perdagangan hari Selasa ini (19/Maret), sehubungan dengan keresahan pelaku pasar menjelang pengumuman hasil rapat kebijakan bank sentral AS pada hari Kamis mendatang. Pada awal sesi Eropa, USD/JPY berkonsolidasi di kisaran 111.30, sementara indeks Dolar AS (DXY) menurun 0.16 persen ke level 96.37.

Dalam rapat kebijakan pekan ini, bank sentral AS (Federal Reserve) diperkirakan akan menyampaikan penghentian kenaikan suku bunga secara lebih konkret, serta menguak rencana pemangkasan neraca (balance sheet). Kedua kebijakan tersebut dikhawatirkan bakal memperkuat bias dovish, sehingga membebani nilai tukar Dolar AS dalam beberapa hari terakhir.

Catatan terbaru menunjukkan yield obligasi AS bertenor 10-tahunan (10-year US Treasury) selip lagi ke level 2.596 persen, level terendah sejak awal bulan Januari lalu. Di sisi lain, yield obligasi AS bertenor 30-tahunan justru naik tipis ke level 3.013 persen. Hal ini menyiratkan ekspektasi suku bunga Fed belum beranjak naik untuk jangka pendek, meskipun Fed diperkirakan bakal melanjutkan kenaikan suku bunga lagi dalam jangka panjang.

Faktor tersebut mendorong apresiasi Yen Jepang terhadap Dolar AS, meskipun minat risiko pasar cenderung stabil dan permintaan atas safe haven relatif rendah. Namun, pelaku pasar perlu memerhatikan bahwa Yen masih berkubang dalam kondisi likuiditas berlebihan yang tercipta akibat stimulus moneter berkelanjutan dari Bank of Japan (BoJ). Untuk jangka pendek, USD/JPY kemungkinan akan terus bergerak sideways dalam kisaran 110.00-112.00.

Pelemahan Dolar AS kali ini juga menguntungkan Euro, sehingga EUR/USD menanjak tiga hari berturut-turut ke kisaran 1.1352. Sejumlah rilis data ekonomi minor akan dirilis hari ini, tetapi kemungkinan takkan memengaruhi mata uang 19-negara tersebut secara signifikan. Karena kondisi ekonomi Zona Euro itu sendiri telah kehilangan momentum pertumbuhan dan ditekan oleh besarnya defisit anggaran negara-negara anggotanya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE