Menu

Yen Selip Gegara Gaji Mengecewakan, Trump Gugat Toyota

A Muttaqiena

Penurunan gaji riil disinyalir melatarbelakangi pelemahan Yen, di samping tweet Presiden AS terpilih Donald Trump yang mempermasalahkan keputusan bisnis Toyota.

Seputarforex.com - Sementara Dolar AS masih terpantau melemah terhadap sebagian besar mata uang mayor akibat penguatan Yuan dan buruknya ekspektasi NFP, USD/JPY malah menanjak pada sesi Asia hari Jumat ini (6/1). Penurunan gaji riil disinyalir melatarbelakangi pergerakan tersebut, di samping tweet Presiden AS terpilih Donald Trump yang mempermasalahkan keputusan bisnis Toyota.

 

Korporasi Jepang Susah Naikkan Gaji

Menurut data resmi pemerintah Jepang yang dirilis tadi pagi, gaji nominal rata-rata mengalami peningkatan sebesar 0.2% YoY di bulan November setelah hanya bertumbuh 0.1% pada Oktober dan 0% di dua bulan sebelumnya. Akan tetapi, gaji riil yang telah disesuaikan dengan laju inflasi, malah mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam nyaris setahun terakhir dengan angka tercatat -0.2% YoY.

Dalam laporan yang sama juga disebutkan bahwa walau gaji reguler naik untuk bulan kelima berturut-turut, tetapi gaji khusus termasuk bonus musim dingin menurun 3.4%, dan upah lembur minus 1.3%.

Menurut David Cottle dari DailyFX, angka-angka tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang nampaknya sulit untuk menaikkan gaji, meski profit korporasi meningkat cukup tinggi. Dengan melemahnya inflasi, para ekonom memperkirakan kenaikan gaji bakal moderat saja. Padahal, gaji merupakan komponen penting dalam pencapaian target kebijakan Bank of Japan.

 

Cuitan Kontroversial Trump

Sementara itu, Investing merujuk tweet Presiden terpilih Trump tadi malam sebagai pemicu pelemahan Yen. Trump dikabarkan mengirim cuitan kontroversial di Twitter, "Toyota Motor akan membangun pabrik baru di Baja, Meksiko, untuk membuat mobil Corolla untuk (dikirim ke) Amerika Serikat. NO WAY! Bangun pabrik di Amerika Serikat, atau bayar pajak perbatasan yang besar."


Sebelumnya, Trump sempat menyampaikan teguran serupa pada General Motors (GM), konglomerasi otomotif asal Amerika. Namun, teguran yang disasarkan pada Toyota ini secara khusus memunculkan kerisauan akan terjadinya perang dagang di era kepemimpinannya, karena perusahaan tersebut merupakan multinasional asal Jepang. Jepang merupakan sekutu utama AS di Asia, dan sebagian kalangan memandang penting untuk menjaga relasi kedua negara di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.

Saat berita ini ditulis, USD/JPY nampak mencuat di timeframe H1 maupun H4, diperdagangkan di kisaran 115.80. Namun, Yen di pair cross tetap bergeming. AUD/JPY masih ranging di kisaran 84.80, sedangkan EUR/JPY hanya naik tipis ke 122.60. Selain merespon situasi yang sedang berlangsung, pelaku pasar juga menantikan rilis data Nonfarm Payroll (NFP) nanti malam yang dikhawatirkan akan memburuk.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE